
Pantau - Grup musik NTRL dan Morfem membuka penampilan mereka di hari pertama Festival Musik Pestapora 2025 dengan mengajak seluruh penonton mengheningkan cipta untuk para korban yang meninggal dalam demonstrasi di berbagai daerah Indonesia pekan lalu.
" Kita mengheningkan cipta sebentar untuk teman-teman kita yang wafat akibat situasi sekarang ini. Damai untuk mereka semuanya," kata vokalis NTRL, Bagus, dari atas panggung Pestapora di Jakarta.
Ia juga menyampaikan harapannya agar Indonesia bisa menjadi negara yang lebih baik di masa mendatang.
" Kita berharap negara kita jadi lebih baik ke depannya," ujar Bagus.
Panggung Kolaborasi Sarat Makna dan Energi
Kolaborasi antara NTRL dan Morfem menjadi salah satu penampilan yang paling dinanti di hari pertama Pestapora 2025 yang digelar pada 5 hingga 7 September.
Kedua band tampil bergantian membawakan lagu-lagu andalan mereka, termasuk kombinasi unik antara "Cahaya Bulan" milik NTRL dan "Tersesat di Antariksa" milik Morfem.
Dengan gaya khas mereka, Bagus dan Jimi Multhazam selaku vokalis Morfem menyelipkan candaan saat menggabungkan lirik kedua lagu menjadi "kau tetap cahaya tersesat", yang disambut riuh penonton.
Pertunjukan kolaborasi ini berlangsung selama kurang lebih satu jam dan menampilkan sejumlah lagu populer seperti "Sorry" dan "Walah" dari NTRL serta "Rayakan Pemenang" dari Morfem.
Jadwal Dimajukan demi Keamanan Penonton
Festival Pestapora tahun ini mengalami perubahan jadwal dari biasanya sore hingga malam, menjadi mulai pagi hingga petang hari.
Direktur Festival Pestapora, Kiki Ucup, menjelaskan bahwa penyesuaian ini dilakukan demi menjaga rasa aman dan nyaman para pengunjung.
" Keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi masyarakat dalam beberapa hari terakhir," jelas Kiki.
Meski waktu pelaksanaan dipercepat, semangat dan antusiasme penonton tetap tinggi, terbukti dari penuh sesaknya area pertunjukan sejak pagi hari.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Ahmad Yusuf