Pantau Flash
HOME  ⁄  Hiburan

Film Animasi "Jumbo" Raih Dua Penghargaan FFI 2025, Bangkitkan Nostalgia Generasi Milenial

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Film Animasi "Jumbo" Raih Dua Penghargaan FFI 2025, Bangkitkan Nostalgia Generasi Milenial
Foto: (Sumber : Kreator film Jumbo Ryan Adriandhy (tengah) dalam gelaran FFI 2025 di Jakarta, Kamis (20/11/2025). ANTARA/Sinta Ambar.)

Pantau - Film animasi "Jumbo" berhasil mencetak prestasi membanggakan dengan meraih dua penghargaan bergengsi di Festival Film Indonesia (FFI) 2025, yaitu Piala Citra untuk kategori Film Animasi Panjang Terbaik dan Piala Antemas sebagai Film Terlaris tahun ini.

Dedikasi 420 Kreator dan Makna di Balik Cerita

"Jumbo" merupakan karya dari Ryan Adriandhy yang dalam proses pembuatannya melibatkan sebanyak 420 kreator lintas bidang.

"Penghargaan ini untuk 420 kreator yang telah mewujudkan karya dari hati," ungkap Ryan dalam pidato kemenangannya.

Ia juga mendedikasikan pencapaian ini untuk sang ibu.

"Terima kasih juga untuk mama semoga melihat ini di kehidupan selanjutnya," ujarnya.

Produser film, Anggia Kharisma, menyatakan bahwa "Jumbo" tidak hanya ditujukan untuk anak-anak, tetapi juga ditujukan kepada sisi anak-anak yang masih hidup di dalam diri orang dewasa.

"Film ini untuk anak-anak semua, anak-anak di dalam diri kita," ia menyampaikan.

Film ini juga mendapat banyak pengakuan dalam FFI 2025 dengan masuk ke beberapa kategori nominasi, seperti Film Cerita Panjang Terbaik, Sutradara Terbaik, Penulis Skenario Asli Terbaik, dan Pencipta Lagu Tema Terbaik lewat lagu “Selalu Ada di Nadimu” dan “Dengar Hatimu”.

Kapsul Waktu bagi Generasi 1980-an dan 1990-an

"Jumbo" dianggap sebagai oase di tengah minimnya produksi film animasi nasional, dan berhasil mencuri perhatian penonton lintas generasi.

Meskipun bergenre animasi, film ini tidak hanya cocok untuk anak-anak, tetapi juga sangat relevan bagi orang dewasa, khususnya mereka yang tumbuh besar di era 1980-an hingga 1990-an.

Film ini digambarkan sebagai kapsul waktu yang membawa penonton kelahiran 1981 hingga 1996 kembali ke masa kecil mereka yang penuh warna.

Cerita yang diangkat menghidupkan kembali nostalgia tentang hangatnya persahabatan sebelum era dominasi gawai dan teknologi canggih dalam kehidupan sehari-hari.

"Jumbo" menangkap esensi kehidupan anak-anak masa lalu dengan baik, menciptakan rasa hangat dan kenangan mendalam yang menggugah emosi penontonnya.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Tria Dianti