Pantau - Endang, tetangga rumah kos pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar bernama Agus Sujatno (AS) alias Abu Muslim mengungkapkan momentum istri AS sempat menangis sembari melihat foto suaminya bersimbah darah.
Endang mengaku langsung menghampirinya istri AS yang menangis di depan rumah kosnya, Rabu (7/12/2022) pagi. Endang hanya diperlihatkan foto melalui handphone istri AS.
"Dilihatin fotonya Mas AS, saya mbengok (teriak) astaghfirullahaladzim ya Allah, semoga Mas AS selamat ya Mbak. Terus itu dia bilang (AS) sudah tidak ada, saya teriak innalillahi wa inna ilaihi rajiun," kata Endang saat ditemui di rumah kosnya.
Tak berapa lama kemudian, Endang menyaksikan ada beberapa orang datang menggunakan mobil. Endang menyebutkan, sejumlah orang ini menanyai istri AS.
Baca juga: PBNU Kutuk Keras Aksi Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar
Endang mengatakan, AS dan istrinya sudah tinggal di rumah kos sekitar 1,5 tahun terakhir. Selama menempati rumah kos itu, pasangan suami istri (pasutri) itu cenderung tertutup dan pendiam.
"Kalau pas di sini, kenalannya sebagai pasutri baru. Duda dapat janda katanya. Sama-sama punya gawan anak 1, jadi anaknya 2. Tapi anaknya yang 1 katanya di pondokan, tapi saya tidak tau mondok di mana," kata Endang.
Ketika pertama kali datang untuk tinggal di rumah kos, Endang mengaku AS dikenal sebagai juru parkir. Lalu AS hendak berjualan kue pukis namun modalnya minim.
"Orang tertutup, tidak pernah srawung (bergaul). Kalau istrinya masih mau ngluruhi (tegur sapa), kalau suaminya kalau tidak diluruhi (disapa) dulu, ya diam," ucapnya.
Baca juga: Rumah Kos Pelaku Bom Bunuh Diri Astana Anyar Digeledah Densus 88
Endang mengaku langsung menghampirinya istri AS yang menangis di depan rumah kosnya, Rabu (7/12/2022) pagi. Endang hanya diperlihatkan foto melalui handphone istri AS.
"Dilihatin fotonya Mas AS, saya mbengok (teriak) astaghfirullahaladzim ya Allah, semoga Mas AS selamat ya Mbak. Terus itu dia bilang (AS) sudah tidak ada, saya teriak innalillahi wa inna ilaihi rajiun," kata Endang saat ditemui di rumah kosnya.
Tak berapa lama kemudian, Endang menyaksikan ada beberapa orang datang menggunakan mobil. Endang menyebutkan, sejumlah orang ini menanyai istri AS.
Baca juga: PBNU Kutuk Keras Aksi Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar
Endang mengatakan, AS dan istrinya sudah tinggal di rumah kos sekitar 1,5 tahun terakhir. Selama menempati rumah kos itu, pasangan suami istri (pasutri) itu cenderung tertutup dan pendiam.
"Kalau pas di sini, kenalannya sebagai pasutri baru. Duda dapat janda katanya. Sama-sama punya gawan anak 1, jadi anaknya 2. Tapi anaknya yang 1 katanya di pondokan, tapi saya tidak tau mondok di mana," kata Endang.
Ketika pertama kali datang untuk tinggal di rumah kos, Endang mengaku AS dikenal sebagai juru parkir. Lalu AS hendak berjualan kue pukis namun modalnya minim.
"Orang tertutup, tidak pernah srawung (bergaul). Kalau istrinya masih mau ngluruhi (tegur sapa), kalau suaminya kalau tidak diluruhi (disapa) dulu, ya diam," ucapnya.
Baca juga: Rumah Kos Pelaku Bom Bunuh Diri Astana Anyar Digeledah Densus 88
- Penulis :
- khaliedmalvino
