
Pantau - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan, korupsi mempunyai daya rusak yang luar biasa karena bisa menurunkan kualitas hidup, merusak demokrasi, hingga meruntuhkan hukum.
Hal ini ia sampaikan saat membuka acara puncak peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) Tahun 2022 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (9/12/2022).
"Korupsi memiliki sifat korosif terhadap segala pencapaian kita. Perjuangan kita untuk pulih dari krisis hanya akan berhasil apabila kita menerapkan tata kelola pemerintahan yang bersih, baik, dan bebas korupsi," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf menyatakan, Indonesia merupakan negara besar dengan segala sumber daya yang melimpah. Menurutnya, sumber daya tersebut seharusnya digunakan untuk kepentingan rakyat.
"Bukan untuk dijadikan sumber eksploitasi individu, kelompok, atau korporasi," lanjutnya.
Oleh karena itu, Ma'ruf menyebut, upaya pemberantasan korupsi diarahkan pada perubahan perilaku pemerintah dan masyarakat.
Ia melanjutkan, budaya antikorupsi seperti jujur, bersih, dan berintegritas harus dimiliki seluruh anak bangsa demi mewujudkan tujuan negara.
"Kekayaan yang hanya dirayakan oleh orang-orang yang memiliki akses terhadap pengambilan keputusan, menyebabkan alokasi sumber daya jatuh kepada segelintir orang sehingga masyarakat tidak tersentuh oleh kesejahteraan," tutupnya.
Dalam agenda yang sama, Ketua KPK Firli Bahuri menyebut, lembaga antirasuah itu sudah memproses hukum 1.479 tersangka sejak 2004 hingga saat ini. Latar belakang tersangka terdiri dari unsur anggota DPR dan DPRD, kepala daerah, hingga pengusaha.
Dari jumlah itu, suap dalam pengadaan barang dan jasa, khususnya pengadaan infrastruktur, jasa konstruksi, dan jual beli jabatan paling mendominasi.
"Khusus tahun 2022, hingga 30 November, penanganan kasus korupsi yang telah dilakukan oleh KPK ialah 112 penyelidikan, 116 penyidikan, 108 penuntutan, 121 inkrah, 115 tersangka, dan 99 eksekusi," ujar Firli.
Hal ini ia sampaikan saat membuka acara puncak peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) Tahun 2022 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (9/12/2022).
"Korupsi memiliki sifat korosif terhadap segala pencapaian kita. Perjuangan kita untuk pulih dari krisis hanya akan berhasil apabila kita menerapkan tata kelola pemerintahan yang bersih, baik, dan bebas korupsi," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf menyatakan, Indonesia merupakan negara besar dengan segala sumber daya yang melimpah. Menurutnya, sumber daya tersebut seharusnya digunakan untuk kepentingan rakyat.
"Bukan untuk dijadikan sumber eksploitasi individu, kelompok, atau korporasi," lanjutnya.
Oleh karena itu, Ma'ruf menyebut, upaya pemberantasan korupsi diarahkan pada perubahan perilaku pemerintah dan masyarakat.
Ia melanjutkan, budaya antikorupsi seperti jujur, bersih, dan berintegritas harus dimiliki seluruh anak bangsa demi mewujudkan tujuan negara.
"Kekayaan yang hanya dirayakan oleh orang-orang yang memiliki akses terhadap pengambilan keputusan, menyebabkan alokasi sumber daya jatuh kepada segelintir orang sehingga masyarakat tidak tersentuh oleh kesejahteraan," tutupnya.
Dalam agenda yang sama, Ketua KPK Firli Bahuri menyebut, lembaga antirasuah itu sudah memproses hukum 1.479 tersangka sejak 2004 hingga saat ini. Latar belakang tersangka terdiri dari unsur anggota DPR dan DPRD, kepala daerah, hingga pengusaha.
Dari jumlah itu, suap dalam pengadaan barang dan jasa, khususnya pengadaan infrastruktur, jasa konstruksi, dan jual beli jabatan paling mendominasi.
"Khusus tahun 2022, hingga 30 November, penanganan kasus korupsi yang telah dilakukan oleh KPK ialah 112 penyelidikan, 116 penyidikan, 108 penuntutan, 121 inkrah, 115 tersangka, dan 99 eksekusi," ujar Firli.
- Penulis :
- Aditya Andreas