
Pantau - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni mengakui, upaya pemberantasan korupsi di Indonesia masih belum sempurna. Namun, ia menilai hal tersebut sudah banyak mengalami perbaikan.
Hal ini merespons turunnya indeks persepsi korupsi (IPK) yang dikeluarkan Transparency International. IPK Indonesia turun 4 poin dibandingkan tahun lalu dari 38 menjadi 34 poin.
"Pemberantasan korupsi di negara kita memang belum sempurna. Tapi seiring waktu berjalan, perbaikan-perbaikan yang dilakukan terbukti memperlihatkan hasil yang baik," kata Sahroni melalui keterangan tertulis, Senin (6/2/2023).
Baca Juga: Soal Indeks Persepsi Korupsi, Mahfud MD Ungkap Malaysia hingga Brunei juga Anjlok
Ia melanjutkan, perbaikan yang dilakukan dapat dilihat dari upaya pemberantasan korupsi. Saat ini, menurutnya, banyak kasus korupsi skala besar yang berhasil diungkap aparat penegak hukum.
"Ditambah kini dari segi adaptasi kebijakan dan juga peran aktif masyarakat, saya yakin kita sedang menuju arah yang sangat cerah. So, we are on the right track," ungkap Sahroni.
Politisi Partai NasDem itu berharap, Indonesia dapat memiliki sistem pencegahan dan pengawasan yang sangat ketat. Sehingga, tak hanya mengandalkan operasi tangkap tangan (OTT).
Baca Juga: Respons Santai Wapres soal IPK Turun: Biasa Itu Kadang Naik-Turun
"Tetap dukung penuh OTT, namun dengan catatan harus dibarengi dengan hadirnya sistem yang luar biasa ketat," sebut dia.
Ia menyampaikan, sistem pencegahan tersebut harus mampu menutup segala celah korupsi yang ada. Sehingga, tak ada lagi upaya mencurangi aturan untuk mencuri uang rakyat.
"Dengan begitu saya optimis pemberantasan korupsi di negara kita dapat melesat jauh lebih hebat lagi," pungkasnya.
Hal ini merespons turunnya indeks persepsi korupsi (IPK) yang dikeluarkan Transparency International. IPK Indonesia turun 4 poin dibandingkan tahun lalu dari 38 menjadi 34 poin.
"Pemberantasan korupsi di negara kita memang belum sempurna. Tapi seiring waktu berjalan, perbaikan-perbaikan yang dilakukan terbukti memperlihatkan hasil yang baik," kata Sahroni melalui keterangan tertulis, Senin (6/2/2023).
Baca Juga: Soal Indeks Persepsi Korupsi, Mahfud MD Ungkap Malaysia hingga Brunei juga Anjlok
Ia melanjutkan, perbaikan yang dilakukan dapat dilihat dari upaya pemberantasan korupsi. Saat ini, menurutnya, banyak kasus korupsi skala besar yang berhasil diungkap aparat penegak hukum.
"Ditambah kini dari segi adaptasi kebijakan dan juga peran aktif masyarakat, saya yakin kita sedang menuju arah yang sangat cerah. So, we are on the right track," ungkap Sahroni.
Politisi Partai NasDem itu berharap, Indonesia dapat memiliki sistem pencegahan dan pengawasan yang sangat ketat. Sehingga, tak hanya mengandalkan operasi tangkap tangan (OTT).
Baca Juga: Respons Santai Wapres soal IPK Turun: Biasa Itu Kadang Naik-Turun
"Tetap dukung penuh OTT, namun dengan catatan harus dibarengi dengan hadirnya sistem yang luar biasa ketat," sebut dia.
Ia menyampaikan, sistem pencegahan tersebut harus mampu menutup segala celah korupsi yang ada. Sehingga, tak ada lagi upaya mencurangi aturan untuk mencuri uang rakyat.
"Dengan begitu saya optimis pemberantasan korupsi di negara kita dapat melesat jauh lebih hebat lagi," pungkasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas