
Pantau - Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Pol, Hariyanto mengatakan hasil autopsi korban CHR mengalami luka bakar 91 persen.
"91 persen, hampir sekujur tubuh tinggal 9 persen. Jadi semuanya kebakar, tinggal 9 persen saja yang tidak terbakar," kata Hariyanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (27/8/2023).
Hariyanto menambahkan selanjutnya, kebakarannya grade 2-3, artinya korban sudah mengalami kebakaran lanjut juga.
"Kemudian, kebakarannya grade 2-3, artinya sudah kebakaran lanjut juga," ungkapnya.
Menurut Hariyanto, sebelum meninggal, korban sempat menghirup udara hasil pembakaran. Hal ini mengakibatkan adanya jelaga di rongga pernapasan korban.
"Saat kita lihat celah napasnya ada jelaga di sana. Artinya, sebelum meninggal full, dia sempat menghirup udara bakaran itu, jadi ada di rongga pernapasannya," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Pol, Hariyanto mengatakan hasil Autopsi korban CHR merupakan anak perwira menengah (pamen) TNI Angkatan (AU) yang tewas akibat luka bacok dan luka bakar di sekujur tubuh.
Menurut Hariyanto, CHS tewas kehabisan darah. Selain itu, korban sempat menghirup udara bakaran sebelum akhirnya meninggal dunia.
"Kehabisan darah. Jadi, karena luka yang cukup parah, hingga ada darah keluar banyak di rongga perut, jadi mengenai hati," kata Hariyanto saat dikonfirmasi di Jakarta.
Seperti diketahui, CHR ditemukan tewas di Pos Spion Lanud Halim Perdanakusuma, Jaktim, Minggu (24/9) malam. Korban ditemukan dalam kondisi terbakar.
- Penulis :
- Yohanes Abimanyu