
Pantau - Menko Polhukam Mahfud Md membeberkan kondisi bangsa ini sedang tidak baik. Pasalnya, ketata pemerintahan Indonesia digagangi kasus korupsi yang luar biasa.
"Saudara, ketata pemerintahan kita sekarang ini, Indonesia sekarang ini tidak sedang baik-baik saja. Sejarah memanggil kita untuk memperbaiki. Kenapa sedang tidak baik-baik? Saudara, di Indonesia ini banyak korupsi di dalam ketata pemerintahan itu digagangi oleh korupsi yang luar biasa," kata Mahfud saat menjadi pembicara dalam acara Tausiyah Kebangsaan Bersama Menyelamatkan & Memajukan Indonesia, seperti disiarkan YouTube Umulquran Hidayatullah dilihat, Sabtu (25/11/2023).
Dia menuturkan, hak rakyat di daerah dirampas sesuka hati. Bahkan, penegakan hukum pun malah terjerumus dalam kasus pidana.
"Hak-hak rakyat, terutama di daerah luar itu dirampas dengan sesuka-suka. Penegakkan hukum dan keadilan juga menjadi persoalan. Itu lah sebabnya, meskipun dari waktu ke waktu, umat Islam itu maju, maju dan maju, tapi banyak juga rakyat yang tertinggal," tuturnya.
Mahfud mengungkit gini ratio, pemetaan ketimpangan sesuai ilmu ekonomi. Dia bilang, gini ratio era Soeharto orang miskin masih menerima limpahan rezeki walau tak sebanyak orang kaya.
"Coba saudara, ini agak ilmiah, di dalam ilmu ekonomi itu ada istilah gini ratio. Gini ratio itu ketimpangan antara yang kaya dengan yang miskin. Pada zaman Pak Harto yang kita jatuhkan itu, gini ratio kita itu 0,200 artinya orang miskin masih dapat limpahan rezeki meskipun nggak banyak karena ketimpangannya 0,200," tuturnya.
Cawapres pendamping Ganjar Pranowo ini mengungkap teori bahwa negara menderita kesenjangan sosial lantaran orang kaya makin kaya, sementara yang miskin bertambah miskin.
Mahfud mengatakan, gini ratio Indonesia yang lemah lantaran kekayaan menumpuk di orang tertentu, meskipun secara pertumbuhan ekonomi Indonesia bagus.
"Tapi begitu Indonesia masuk ke reformasi, gini ratio nya sampai 0,415 di tahun 2014. Menurut teori, negara-negara yang ketimpangan itu artinya apa, kekayaan menumpuk di atas lebih banyak daripada yang terbagi ke orang miskin. Sehingga kalau kita katakan kalau Indonesia pertumbuhannya bagus, kenapa gini rationya lemah, karena kekayaan tidak menumpuk menumpuk di atas, Kekayaan menumpuk di orang-orang tertentu, lahan dikuasai oleh industri industri asing itu maka gini rasio itu menyimpang," ucapnya.
Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) menuturkan, angka gini ratio dimulai dari 0,00 hingga 500. Dia menyebut, bila gini ratio suatu negara mencapai 0,500 maka negara tersebut bisa bubar.
"Teorinya sebuah gini ratio dari nol sampai 500. 0,00 sampai 0,500 kalau sebuah negara gini ratio nya sudah sampai 0,500 negara itu bubar karena di situ ada ke tidak adilan," imbuhnya.
- Penulis :
- Khalied Malvino