
Pantau - Presidium Relawan Prabowo Subianto (PRPS) menyelenggarakan acara bertajuk 'Si Gemoy Penyayang Hewan' di DPP Partai Gerindra, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel), Minggu (27/1/2024).
PRPS yang diketuai Hashim Djojohadikusumo menggangdeng komunitas pecinta hewan Natha Satwa Nusantara (NSN) dan Jakarta Anime Aid Network (JAAN) Domestic dalam acara tersebut.
Founder & CEO JAAN Domestic, Karin Franken mengungkapkan, sejauh ini pihaknya terus mengedukasi masyarakat agar mempunyai rasa empati dan menghargai terhadap hewan dan satwa liar. JAAN Domestic mengaku tak bisa bergerak sendiri, perlu bantuan dan perhatian pemerintah.
Berdasarkan catatan yang dimiliki JAAN Domestic, Indonesia dikenal sebagai bangsa yang tak ramah hewan. Di 2021 saja, Koalisi Kekejaman Satwa di Media Sosial (SMACC) menerbitkan laporan Indonesia merupakan negara yang paling banyak mengunggah video kekerasan terhadap hewan, tercatat ada 1.569 video.
Belum lagi liputan Narasi TV pada November 2022 membeberkan banyak masyarakat Indonesia membuat hingga mengunggah sederet konten penyiksaan hewan lalu dijual melalui platform internet.
“Dengan segala upaya yang telah dilakukan tentunya kami masih sangat membutuhkan bantuan pemerintah untuk mengendalikan kasus penyiksaan hewan yang terus menerus bertambah dan berkembang. Kami sebagai aktivis hewan menawarkan diri untuk menjadi mitra pemerintah dan bergandengan tangan untuk bersama-sama menanggulangi masalah ini,” jelas Karin.
Sementara itu, Founder & CEO Natha Satwa Nusantara (NSN) Davina Veronica menuturkan, hingga kini perhatian pemerintah memberi perlindungan hewan masih minim.
Makin ironisnya lagi, para aktivis penyelamat satwa malah dilaporkan balik oleh masyarakat yang dinilai menelantarkan hewan peliharaannya.
“Jika aktivis perlindungan hewan sudah memiliki bukti kekerasan terhadap hewan, tidak mudah juga menindaklanjutinya ke penegak hukum. Tak jarang dilempar ke sana kemari. Sebenarnya kita membutuhkan semacam badan untuk melindungi satwa seperti Komisi Perlindungan Satwa untuk mengawasi kasus-kasus kekerasan terhadap hewan dan membantu menggerakkan hukum yang berlaku di negara ini untuk menghukum para pelaku. Bahwa penyiksaan dan bentuk kekerasan apa pun terhadap hewan tidak patut untuk ditoleransi,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, PRPS mengundang para pecinta hewan untuk menghadiri talkshow yang mengulas cara memahami kesejahteraan hewan. Acara tersebut bertajuk 'Si Gemoy Penyayang Hewan'.
Dalam rilisnya, mengutip pernyataan Mahatma Gandhi sebagai pemimpin spiritual dari India, "Kebesaran dan kemajuan moral suatu bangsa dapat dinilai dari cara hewan-hewan mereka diperlakukan".
Berangkat dari spirit itu, acara yang digelar bersama Natha Satwa Nusantara dan Jaan Domestic ini diselenggarakan di DPP Partai Gerindra, Jalan Harsono RM Nomor 54, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (27/1/2024).
Ketua Presidium Relawan Prabowo Subianto sekaligus kaka dari capres nomor urut 1 Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo menegaskan, Partai Gerindra bakal berupaya mendengarkan usulan para aktivis pelindung hewan untuk membuat kebijakan baru, yakni membentuk Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Hewan.
"Misalnya ada aspirasi tadi komisi nasional perlindungan hewan, Gerindra akan dorong itu supaya bisa jadi," kata Hashim kepada wartawan.
Dia mengaku siap mengawal UU tersebut jika nantinya pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang di Pilpres 2024.
"Undang-Undang perlindungan hewan saya pribadi akan mengawal supaya jadi," ujarnya.
- Penulis :
- Khalied Malvino









