Pantau.com - Pihak berwenang China mengonfirmasi semua 132 penumpang dan petugas pesawat China Eastern Airlines yang jatuh Senin, 21 Maret 2022, tewas.
Penerbangan MU5735 sedang melakukan perjalanan dari kota Kunming di barat daya China ke kota pelabuhan Guangzhou pada hari Senin, 21 Maret 2022, ketika pesawat itu jatuh di daerah berhutan lebat di wilayah Guangxi.
Sebelumnya, ada sedikit harapan untuk menemukan korban yang selamat.
Meskipun demikian, ketika berbicara kepada wartawan pada Sabtu, 26 Maret 2022, malam, Hu Zhenjiang, wakil direktur Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC), mengatakan tidak ada tanda-tanda kehidupan di lokasi kecelakaan dan semua 123 penumpang dan sembilan petugas tewas, kata media pemerintah.
Tim pencari sebelumnya mengatakan telah mengidentifikasi DNA dari 120 orang di dalamnya dan masih mencari black box kedua, atau rekaman data penerbangan.
Mereka juga menemukan pemancar lokasi darurat pesawat, dekat dari tempat black box kedua dipasang, kata Zhu Tao, direktur Kantor Keselamatan Penerbangan CAAC selama konferensi pers sebelumnya.
Tim juga mencari modul data dari rekaman data penerbangan itu sendiri.
Black box lainnya, rekaman suara kokpit, yang ditemukan pada hari Rabu, 23 Maret 2022, telah dikirim ke Beijing untuk diperiksa oleh para ahli.
Dilansir oleh reuters, tim pencari telah menggali bagian-bagian pesawat di lumpur tebal, baik dengan tangan maupun dengan mesin.
Berdasarkan hasil pencarian, tidak ada senyawa penting dari bahan peledak yang terdeteksi di puing-puing kecelakaan, kata seorang pejabat Guangxi.
Baca juga: Gempa Kembali Guncang Wilayah Kendari, Warga Berhamburan Keluar Gedung
- Penulis :
- St Fatiha Sakinah Ramadhani
