
Pantau - Mantan Menteri Kehakiman China, Fu Zhenghua mengakui menerima suap total sebesar lebih dari 117 juta yuan atau setara Rp257 miliar, Kamis (28/7/2022).
Fu mengakui perbuatannya dan sangat menyesal. Ini ia sampaikan di persidangan.
Di samping terlibat kasus suap, jaksa menuduh Fu menyalahgunakan kewenangannya sebagai direktur biro keamanan publik Beijing pada 2014 sampai 2015. Penyalahgunaan dilakukan guna menutupi kejahatan yang dilakukan oleh saudara laki-lakinya.
Meski begitu, pemerintah China tidak memberikan detail lebih lanjut terkait kasus penyalahgunaan wewenang itu.
"Pengadilan terkait suap dibuka untuk publik, tetapi pengadilan untuk masalah pilih kasih dan mengubah hukum ditutup sesuai aturan karena itu berkaitan dengan rahasia negara," demikian pernyataan dari pengadilan.
Menutup persidangan, pengadilan mengumumkan hukuman terhadap Fu bakal disampaikan pada pertemuan selanjutnya.
Diketahui, Fu disidang di Pengadilan Rakyat Menengah Changchun di Provinsi Jilin pada Kamis.
Persidangan dilakukan tiga bulan usai Fu ditangkap atas dugaan suap dan 'mengubah hukum' untuk kepentingan pribadi, mengutip Reuters.
Sementara, Presiden China Xi Jinping telah memulai kampanye pembersihan aparat keamanan domestik sejak tahun 2020. Dia mau memastikan kepolisian, jaksa, dan hakim merupakan orang yang "benar-benar setia, bersih, dan dapat diandalkan."
Fu mengakui perbuatannya dan sangat menyesal. Ini ia sampaikan di persidangan.
Di samping terlibat kasus suap, jaksa menuduh Fu menyalahgunakan kewenangannya sebagai direktur biro keamanan publik Beijing pada 2014 sampai 2015. Penyalahgunaan dilakukan guna menutupi kejahatan yang dilakukan oleh saudara laki-lakinya.
Meski begitu, pemerintah China tidak memberikan detail lebih lanjut terkait kasus penyalahgunaan wewenang itu.
"Pengadilan terkait suap dibuka untuk publik, tetapi pengadilan untuk masalah pilih kasih dan mengubah hukum ditutup sesuai aturan karena itu berkaitan dengan rahasia negara," demikian pernyataan dari pengadilan.
Menutup persidangan, pengadilan mengumumkan hukuman terhadap Fu bakal disampaikan pada pertemuan selanjutnya.
Diketahui, Fu disidang di Pengadilan Rakyat Menengah Changchun di Provinsi Jilin pada Kamis.
Persidangan dilakukan tiga bulan usai Fu ditangkap atas dugaan suap dan 'mengubah hukum' untuk kepentingan pribadi, mengutip Reuters.
Sementara, Presiden China Xi Jinping telah memulai kampanye pembersihan aparat keamanan domestik sejak tahun 2020. Dia mau memastikan kepolisian, jaksa, dan hakim merupakan orang yang "benar-benar setia, bersih, dan dapat diandalkan."
- Penulis :
- Desi Wahyuni