
Pantau - Polisi berhasil menangkap Myles Sanderson, pelaku penusukan massal yang menewaskan 10 orang dan melukai belasan lainnya di Kanada.
Penangkapan berawal ketika polisi mendapatkan laporan adanya pencurian truk pada Rabu (7/9/2022). Orang yang melaporkan perampokan mendeskripsikan bahwa ia ditodong menggunakan pisau pada pukul 2.00 pagi di daerah Cree Nation, dilansir UPI.
Polisi berhasil menemukan pelaku di kota Rosthern dan melakukan penangkapan pada pukul 3.30 pagi.
Myles merupakan salah satu pelaku terakhir dalam peristiwa penusukan ini. Sedangkan adiknya, Damien Sanderson, ditemukan tewas pada Senin (5/9/2022) dengan luka tusuk yang diduga dilakukan kakaknya.
Ia telah didakwa dengan tiga tuduhan kelas satu yakni pembunuhan massal dan pembunuhan terhadap adiknya, serta satu tuduhan pembobolan. Dengan tuduhan tersebut Myles akan mendapat maksimal hukuman mati, minimal penjara seumur hidup.
Polisi juga berhasil mengidentifikasi 10 korban dari peristiwa ini, enam di antaranya memiliki nama Burns. Orang bernama Earl Burns pernah mencoba mencari pertolongan setelah penusukan terjadi dengan menaiki bus yang dikendarainya, sayang ia tewas dalam perjalanan ke kota.
Gloria Burns, berprofesi sebagai konsultan para pecandu minuman beralkohol, narkoba dan gaming. Ia juga mengadopsi lima anak dan mengurusnya sendiri.
Bonnie Burns akan dikenang dengan senyuman dan ketawanya, kata kakaknya, Mark Arcand.
"Ia selalu menempatkan orang lain sebelum dia, itulah yang kami inginkan orang-orang mengingat katanya," ujar Mark.
Wesley Petterson merupakan satu-satunya korban yang tidak tinggal di James Smith Cree Nation. Ia mengurus rumah kopi di kota Weldon. Para tetangga mendeskripsikan Wesley sebagai pecinta burung dan suka menjaga pohon.
Saat ini polisi masih menyelidiki motif pembunuhan yang dilakukan oleh Myles, sampai menewaskan dan melukai banyak sekali orang tidak bersalah.
[Laporan Kaorie Zeto Hapki]
Penangkapan berawal ketika polisi mendapatkan laporan adanya pencurian truk pada Rabu (7/9/2022). Orang yang melaporkan perampokan mendeskripsikan bahwa ia ditodong menggunakan pisau pada pukul 2.00 pagi di daerah Cree Nation, dilansir UPI.
Polisi berhasil menemukan pelaku di kota Rosthern dan melakukan penangkapan pada pukul 3.30 pagi.
Myles merupakan salah satu pelaku terakhir dalam peristiwa penusukan ini. Sedangkan adiknya, Damien Sanderson, ditemukan tewas pada Senin (5/9/2022) dengan luka tusuk yang diduga dilakukan kakaknya.
Ia telah didakwa dengan tiga tuduhan kelas satu yakni pembunuhan massal dan pembunuhan terhadap adiknya, serta satu tuduhan pembobolan. Dengan tuduhan tersebut Myles akan mendapat maksimal hukuman mati, minimal penjara seumur hidup.
Polisi juga berhasil mengidentifikasi 10 korban dari peristiwa ini, enam di antaranya memiliki nama Burns. Orang bernama Earl Burns pernah mencoba mencari pertolongan setelah penusukan terjadi dengan menaiki bus yang dikendarainya, sayang ia tewas dalam perjalanan ke kota.
Gloria Burns, berprofesi sebagai konsultan para pecandu minuman beralkohol, narkoba dan gaming. Ia juga mengadopsi lima anak dan mengurusnya sendiri.
Bonnie Burns akan dikenang dengan senyuman dan ketawanya, kata kakaknya, Mark Arcand.
"Ia selalu menempatkan orang lain sebelum dia, itulah yang kami inginkan orang-orang mengingat katanya," ujar Mark.
Wesley Petterson merupakan satu-satunya korban yang tidak tinggal di James Smith Cree Nation. Ia mengurus rumah kopi di kota Weldon. Para tetangga mendeskripsikan Wesley sebagai pecinta burung dan suka menjaga pohon.
Saat ini polisi masih menyelidiki motif pembunuhan yang dilakukan oleh Myles, sampai menewaskan dan melukai banyak sekali orang tidak bersalah.
[Laporan Kaorie Zeto Hapki]
- Penulis :
- Aries Setiawan