
Pantau - Duta Besar Kanada untuk Indonesia Jess Dutton memastikan diskusi terkait kerja sama pengembangan tenaga nuklir di Indonesia masih berjalan.
"Tahap diskusi masih berjalan, dan kami menantikan pihak Indonesia terkait kemitraan di sektor ini," ungkap Dutton.
Komitmen Kanada dalam Pengembangan Nuklir
Kanada disebut memiliki pengalaman panjang dalam pengembangan tenaga nuklir dan saat ini mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang dinilai aman serta dapat diandalkan.
Dengan modal pengalaman tersebut, Dutton optimistis Kanada bisa menjalin sekaligus memperkuat kerja sama pengembangan tenaga nuklir dengan Indonesia.
" Kami pikir apa yang kami tawarkan sangat menarik bagi Indonesia dan masyarakat Indonesia," ujarnya.
Selain itu, Kanada berkomitmen mendukung Indonesia dalam mencapai ketahanan energi, ketahanan pangan, dan pengembangan sumber daya manusia untuk mendukung Visi Indonesia Emas 2045.
Proposal Kerja Sama dan Peta Jalan PLTN
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebelumnya mengungkapkan bahwa Kanada dan Rusia telah mengajukan proposal untuk ikut serta dalam pengembangan PLTN di Indonesia.
"Kanada, saya sudah ketemu sama menterinya. Rusia (juga). Ada beberapa negara lain yang saya tidak bisa ungkapkan," kata Bahlil.
Ia menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan peta jalan pengembangan PLTN hingga 2034 dengan kapasitas 500 MW, terdiri atas 250 MW di Sumatera dan 250 MW di Kalimantan.
Komitmen serupa juga pernah disampaikan Menteri Pembangunan Internasional Kanada Ahmed Hussen pada Februari lalu dalam wawancara khusus dengan ANTARA.
"Kanada memiliki pengalaman dan keahlian yang mumpuni terkait sumber daya nuklir, dan kami ingin membaginya dengan Indonesia," tutur Hussen.
Karena pengembangan sumber daya nuklir di Indonesia masih berada pada tahap awal, Hussen menegaskan Kanada siap membantu dalam pengembangan ekosistem tenaga nuklir, regulasi, maupun pendanaan.
- Penulis :
- Arian Mesa