
Pantau - Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) bekerja sama dengan University of Waterloo dari Kanada resmi meluncurkan Center of Excellence for Climate Finance Policy Research, Education, and Training atau RECLICKS sebagai upaya memperkuat kerangka kebijakan pembiayaan iklim di Indonesia.
Fokus pada Pembiayaan Iklim dan Transisi Energi
Ketua Umum PYC, Filda Citra Yusgiantoro, menegaskan bahwa kerja sama ini berfokus pada dukungan pembiayaan untuk energi bersih.
" Kami lebih ke arah kebijakan pembiayaan iklim, bagaimana pembiayaan itu bisa mendorong energi terbarukan di Indonesia," ungkapnya.
Kerja sama ini merupakan bagian dari FINCAPES Project yang mendapat dukungan pendanaan dari Pemerintah Kanada.
Filda menambahkan bahwa melalui program ini diharapkan dapat terjalin pertukaran ilmu dan informasi antara Indonesia dan Kanada dalam menghadapi tantangan transisi energi.
Ia menekankan kesamaan kedua negara yang sama-sama memiliki cadangan energi fosil besar namun memiliki ambisi menurunkan emisi karbon.
" Jadi ini kami harapkan ada transfer knowledge yang berarti antara Indonesia dengan Kanada melalui institusi ini," tambahnya.
Dukungan Kanada untuk Transisi Energi Indonesia
Tujuan utama riset bersama ini adalah memberikan rekomendasi strategis kepada pemerintah terkait pembiayaan iklim, khususnya dalam percepatan transisi energi hijau dan pencapaian target Net Zero Emission.
Project Director FINCAPES, Bill Duggan, menyatakan pentingnya aksi nyata terhadap emisi karbon.
" FINCAPES bersama PYC mendukung Indonesia beralih ke ekonomi rendah karbon sehingga menjadi lebih berkelanjutan," ucapnya.
Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Jess Dutton, yang turut hadir dalam acara peluncuran tersebut menyebutkan bahwa kerja sama ini adalah langkah nyata menghadapi krisis iklim global.
Menurutnya, riset bersama ini juga menunjukkan komitmen Kanada dan Indonesia dalam membangun masa depan yang berkelanjutan.
" Kami (Kanada) berinvestasi lebih dari 450 juta dolar AS di sektor transisi energi Indonesia. Jadi, kami akan terus mendukung transisi energi di Indonesia," tegas Dutton.
- Penulis :
- Aditya Yohan