
Pantau - Militer Amerika Serikat dan Korea Selatan menembakkan rentetan rudal ke pulau yang terletak di laut kuning untuk merespons aksi Korea Utara atas penembakan rudal balistik di wilayah Jepang, Selasa 4/10/2022).
Ketua gabungan Korea Selatan mengatakan bahwa 4 pesawat F-16 milik Amerika Serikat dan F-15 milik Korea Selatan telah melakukan pengeboman ke Pulau Jikdo yang tidak berpenghuni.
"Melalui penerbangan skuadron serangan gabungan dan pelatihan pengeboman presisi ini, Korea Selatan dan Amerika Serikat telah menunjukkan keinginan mereka untuk menanggapi dengan tegas setiap provokasi Korea Utara dan kemampuan untuk secara tepat menyerang asal provokasi dengan kekuatan aliansi yang luar biasa," ujarnya dilansir UPI, Rabu (5/10/2022).
Kapal induk bertenaga nuklir USS Ronald Reagan juga ikut latihan dengan Korea Selatan, pekan kemarin.
Korea Utara menyebutkan bahwa latihan tersebut merupakan tindakan yang sangat bahaya dan bisa memulai perang.
Ketua gabungan AS-Korsel menyatakan bahwa negara sekutu akan terus memonitor aktivitas yang dilakukan oleh Korea Utara.
Diketahui, pada Selasa kemarin, Korea Utara telah meluncurkan rudal balistik di wilayah Jepang yang membuat warga bagian Hokkaido dan Aomori berlindung di gedung atau ruang bawah tanah.
Aksi tersebut juga telah membuat Korea Selatan dan Amerika Serikat geram.
Diminta berlindung
Pemerintah Jepang memperingatkan rakyatnya untuk berlindung ke tempat yang aman.
Japan Kyodo News menyebutkan bahwa pemerintah telah menetapkan sistem J-Alert di Pulau Hokkaido dan daerah Aomori pada Selasa (4/10/2022).
J-Alert merupakan sistem yang telah ditetapkan pada Februari 2007 tentang adanya peringatan nasional yang dapat memperingatkan para warga dengan cepat terhadap bahaya yang mengancam mereka. Misal, tsunami, gempa bumi dan serangan udara dari negara lain.
Warga diperingatkan untuk waspada terhadap puing-puing yang berjatuhan dan untuk segera berlindung di tempat yang aman.
“Korea Utara telah menembakkan rudal. Harap evakuasi ke gedung atau ruang bawah tanah,” bunyi peringatan, dilansir The Guardian.
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, menyatakan bahwa aksi yang telah dilakukan Korea Utara merupakan perilaku memalukan.
Menteri Pertahanan Jepang, Yasukazu Hamada, menegaskan akan melakukan semua opsi, termasuk serangan balik yang akan dilakukan jika rudal Korea Utara mengenai salah satu pulau Jepang.
Juru bicara pemerintah Jepang, Hirokazu Matsuno, mengatakan bahwa aksi yang dilakukan Korea Utara dalam peluncuran berulang kali telah mengganggu keamanan dan kedamaian Jepang.
Pihak berwajib melaporkan bahwa rudal berjenis Intermediate Range Ballistic telah jatuh di laut Pasifik dan tidak ada korban atau kapal yang rusak dalam peristiwa tersebut.
Ini merupakan pertama kalinya Korea Utara meluncurkan rudal balistik melewati Jepang semenjak tahun 2017.
[Kaorie Zeto Hapki]
Ketua gabungan Korea Selatan mengatakan bahwa 4 pesawat F-16 milik Amerika Serikat dan F-15 milik Korea Selatan telah melakukan pengeboman ke Pulau Jikdo yang tidak berpenghuni.
"Melalui penerbangan skuadron serangan gabungan dan pelatihan pengeboman presisi ini, Korea Selatan dan Amerika Serikat telah menunjukkan keinginan mereka untuk menanggapi dengan tegas setiap provokasi Korea Utara dan kemampuan untuk secara tepat menyerang asal provokasi dengan kekuatan aliansi yang luar biasa," ujarnya dilansir UPI, Rabu (5/10/2022).
Kapal induk bertenaga nuklir USS Ronald Reagan juga ikut latihan dengan Korea Selatan, pekan kemarin.
Korea Utara menyebutkan bahwa latihan tersebut merupakan tindakan yang sangat bahaya dan bisa memulai perang.
Ketua gabungan AS-Korsel menyatakan bahwa negara sekutu akan terus memonitor aktivitas yang dilakukan oleh Korea Utara.
Diketahui, pada Selasa kemarin, Korea Utara telah meluncurkan rudal balistik di wilayah Jepang yang membuat warga bagian Hokkaido dan Aomori berlindung di gedung atau ruang bawah tanah.
Aksi tersebut juga telah membuat Korea Selatan dan Amerika Serikat geram.
Diminta berlindung
Pemerintah Jepang memperingatkan rakyatnya untuk berlindung ke tempat yang aman.
Japan Kyodo News menyebutkan bahwa pemerintah telah menetapkan sistem J-Alert di Pulau Hokkaido dan daerah Aomori pada Selasa (4/10/2022).
J-Alert merupakan sistem yang telah ditetapkan pada Februari 2007 tentang adanya peringatan nasional yang dapat memperingatkan para warga dengan cepat terhadap bahaya yang mengancam mereka. Misal, tsunami, gempa bumi dan serangan udara dari negara lain.
Warga diperingatkan untuk waspada terhadap puing-puing yang berjatuhan dan untuk segera berlindung di tempat yang aman.
“Korea Utara telah menembakkan rudal. Harap evakuasi ke gedung atau ruang bawah tanah,” bunyi peringatan, dilansir The Guardian.
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, menyatakan bahwa aksi yang telah dilakukan Korea Utara merupakan perilaku memalukan.
Menteri Pertahanan Jepang, Yasukazu Hamada, menegaskan akan melakukan semua opsi, termasuk serangan balik yang akan dilakukan jika rudal Korea Utara mengenai salah satu pulau Jepang.
Juru bicara pemerintah Jepang, Hirokazu Matsuno, mengatakan bahwa aksi yang dilakukan Korea Utara dalam peluncuran berulang kali telah mengganggu keamanan dan kedamaian Jepang.
Pihak berwajib melaporkan bahwa rudal berjenis Intermediate Range Ballistic telah jatuh di laut Pasifik dan tidak ada korban atau kapal yang rusak dalam peristiwa tersebut.
Ini merupakan pertama kalinya Korea Utara meluncurkan rudal balistik melewati Jepang semenjak tahun 2017.
[Kaorie Zeto Hapki]
- Penulis :
- Aries Setiawan