
Pantau - Militer Rusia merekrut bekas pasukan khusus Afghanistan yang pernah bertarung melawan Amerika Serikat (AS). Hal ini dillakukannya untuk bertarung melawan Ukraina.
Tiga mantan jenderal Afghanistan mengungkapkan, Rusia ingin menarik ribuan mantan pasukan khusus dengan tawaran 1.500 dolar AS (setara Rp 23 juta/bullan), serta memberikan tempat perlindungan bagi keluarga mereka.
Salah satu jendral Abdul Raof Arghandiwal mengatakan, para anggota pasukan khusus tidak punya pilihan lain, selain menerima tawaran tersebut lantaran jika mereka kembali ke Afghanistan, maka Taliban pasti akan membunuh mereka.
Baca juga: PBB: Rusia Tolak Akses Bantuan ke Daerah Kekuasaannya di Ukraina
"Mereka tidak ingin bertarung tapi tidak ada pilihan lain, Mereka bertanya kepada saya, Beri saya solusi. Apa yang harus kita lakukan? Jika kita kembali ke Afghanistan, Taliban akan membunuh kita," ujar Abdul, dilansir AP, Selasa (1/11/2022).
Laporan dari kongres GOP secara khusus memperingatkan bahayanya pasukan komando Afganistan, mereka dilatih oleh pasukan khusus US Navy Seal dan Green Baret, di mana dapat memberikan informasi taktik AS kepada Rusia.
Mantan petugas CIA yang bertugas di Afghanistan, Michael Mulyor menuturkan, pasukan khusus Afghanistan memiliki skill yang tinggi dan petarung mengerikan.
Baca juga: Ukraina-Rusia Tukar Tahanan Perang
"Saya tidak ingin melihat mereka di medan perang mana pun, terus terang, tetapi tentu saja tidak melawan Ukraina." ujar Mulyor. [Laporan Kaorie Zeto Hapki]
Tiga mantan jenderal Afghanistan mengungkapkan, Rusia ingin menarik ribuan mantan pasukan khusus dengan tawaran 1.500 dolar AS (setara Rp 23 juta/bullan), serta memberikan tempat perlindungan bagi keluarga mereka.
Salah satu jendral Abdul Raof Arghandiwal mengatakan, para anggota pasukan khusus tidak punya pilihan lain, selain menerima tawaran tersebut lantaran jika mereka kembali ke Afghanistan, maka Taliban pasti akan membunuh mereka.
Baca juga: PBB: Rusia Tolak Akses Bantuan ke Daerah Kekuasaannya di Ukraina
"Mereka tidak ingin bertarung tapi tidak ada pilihan lain, Mereka bertanya kepada saya, Beri saya solusi. Apa yang harus kita lakukan? Jika kita kembali ke Afghanistan, Taliban akan membunuh kita," ujar Abdul, dilansir AP, Selasa (1/11/2022).
Laporan dari kongres GOP secara khusus memperingatkan bahayanya pasukan komando Afganistan, mereka dilatih oleh pasukan khusus US Navy Seal dan Green Baret, di mana dapat memberikan informasi taktik AS kepada Rusia.
Mantan petugas CIA yang bertugas di Afghanistan, Michael Mulyor menuturkan, pasukan khusus Afghanistan memiliki skill yang tinggi dan petarung mengerikan.
Baca juga: Ukraina-Rusia Tukar Tahanan Perang
"Saya tidak ingin melihat mereka di medan perang mana pun, terus terang, tetapi tentu saja tidak melawan Ukraina." ujar Mulyor. [Laporan Kaorie Zeto Hapki]
- Penulis :
- khaliedmalvino