Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

AS Dituding Gunakan Google dan YouTube Kacaukan Pemilu Rusia

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

AS Dituding Gunakan Google dan YouTube Kacaukan Pemilu Rusia

Pantau.com - Seorang diplomat senior Rusia, Andrey Nesterenko mengatakan, AS tentu saja berusaha untuk ikut campur dalam proses pemilihan Rusia. Hal itu berdasarkan dari aksi Google dengan menjual iklan politik untuk unanctioned rally.

"Pendapat kolektif kami adalah bahwa kedaulatan elektoral adalah prinsip yang harus dihormati oleh semua bangsa yang beradab," kata diplomat itu, seraya menambahkan bahwa Rusia akan memberi tahu mitra Amerika kami bahwa tindakan media mereka memungkinkan kami untuk menyatakan bahwa mereka hampir melanggar Rusia hukum seperti dilansir dari Russia Today, Rabu (5/9/2018).

Beberapa wilayah Rusia, termasuk Moskow, akan menyelenggarakan pemilihan umum. Pemimpin oposisi Aleksey Navalny menyerukan protes untuk mengecam plebisit, yang dia sebut bias.

Baca juga: Rusia Peringatkan AS Tak Ambil Langkah Ceroboh di Suriah

Di antara cara lain untuk menyebarkan berita tentang acara tersebut, gerakan publik Navalny menggunakan iklan berbayar di layanan Google seperti YouTube. Memegang acara yang didedikasikan untuk kampanye pemilihan pada hari yang tepat dari pemilihan dilarang oleh hukum Rusia.

Komisi Pemilihan Pusat Rusia, pengawas media Roskomnadzor (RKN), dan Layanan Anti-monopoli Rusia (FAS) sebelumnya memberi tahu Google merupakan platfirm yang dilarang dalam Pemilu di Rusia.

“Tinggal di negara yang taat hukum, kami berharap setiap tokoh bermain sesuai aturan. Jika kebalikannya terjadi, saya percaya kami memiliki alat yang kami miliki [untuk mengatasi itu], ”Andrey Kashevarov, wakil kepala FAS, mengatakan.

Vadim Subbotin, wakil kepala RKN, mengatakan iklan YouTube berfungsi sebagai saluran untuk menghasut perilaku anti-sosial selama kampanye pemilihan.

Baca juga: Sanksi AS Terhadap Rusia Akan Dicabut, Asal...

Dia mengatakan Google dan platform media sosial lainnya menawarkan platform tak terbatas untuk mengacaukan situasi di Rusia,

Tuduhan dari Moskow datang tak lama setelah penyelidikan bahwa FBI tidak berhasil mencoba merekrut beberapa miliarder Rusia sebagai informan.

Badan AS berharap orang-orang seperti taipan Oleg Deripaska dapat memberikan informasi tentang dugaan campur tangan Rusia dalam pemilu AS 2016.

Penulis :
Widji Ananta

Terpopuler