Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Ujung Cerita Selebrasi Gol 'Elang Salut' Shaqiri-Xhaka untuk Serbia

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Ujung Cerita Selebrasi Gol 'Elang Salut' Shaqiri-Xhaka untuk Serbia

Pantau.com - Dua pemain Swiss Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri telah melakukan permintaan maaf atas selebrasi gol kontroversial di Piala Dunia 2018 saat menghadapi Serbia.

Melansir Russia Today, Jumat (7/9/2018), perayaan gol dengan salut elang berkepala dua mengacu pada bendera Albania. Elang berkepala dua adalah simbol bendera Albania. Lebih dalamnya, hingga kini Serbia belum memberikan kemerdekaan terhadap Kosovo yang beretnis Albania, setelah memutuskan berpisah dan mendeklarasikannya pada 17 Februari 2008 lalu.

Seperti diketahui, selebrasi gol tersebut pertama muncul ketika gelandang Arsenal Xhaka meceploskan sikulit bundar sebagai penyeimbang 1-1. Xhaka sendiri adalah berasal dari orang tua etnis Albania yang berasal dari Serbia yang lahir di Swiss. 

Baca juga: Duh, Lidah Wanita Ini Tiba-tiba Berbulu Setelah Alami Kecelakaan Parah

Kontroversi selanjutnya terjadi ketika rekan setim Xhaka, yaitu pemain yang kini membela Liverpool. Ya, Xherdan Shaqiri juga adalah seorang Kosovo-Albania. Ia melakukan elang salut dalam selebrasi gol kemenangan Swiss atas Serbia.

Atas aksi tak sportif itu, Shaqiri dan Xhaka mendapat hukuman dari FIFA berupa denda CHF 10.000 atau senilai USD10.000 untuk tindakan mereka oleh FIFA. Jika di akumulasikan ke dalam rupiah maka berjumlah 148,510,624.59.

Dalam konferensi pers jelang bentrokan Swiss dengan Islandia dan Inggris, Xhaka sudah melakukan permintaan maaf. "Saya minta maaf atas apa yang terjadi saya akan menjadi bodoh jika saya melakukannya lagi," kata dia.

Baca juga: Jeruk di Queensland Australia Bikin Geger Pemerintah

Shaqiri kemudian menawarkan permintaan maafnya dengan penjelasan. Ia menegaskan, selebrasi gol tersebut hanya sebuah luapan kemenangan biasa.

"Ini semua tentang kegembiraan. Orang-orang bisa memberikan interpretasi yang berbeda untuk kegirangan saya. Jika gerakan ini bisa menyakiti sensitivitas orang-orang yang menonton pertandingan, Maafkan saya," kata dia.bia

Pada hari Rabu, mantan pemain bertahan Swiss Stephane Henchoz mengecam kesempatan yang diberikan kepada Xhaka untuk menjadi kapten selepas Stephan Lichtsteiner pensiun. Ia menilai tindakan yang telah dilakukan Xhaka tidak mewakili rasa tradisional Swiss.

Penulis :
Widji Ananta