
Pantau.com - Tiga meninggal dan lebih dari 100 orang menderita pendarahan hebat setelah memakan tumbuhan liar yang diyakini mengandung racun tikus.
Kematian massal tersebut terjadi di negara bagian Illinois, Amerika Serikat. Saat ini, uji coba tengah dilakukan terhadap rumput sintetis maut tersebut. Dan benar saja, rumput tersebit positif digunakan pada beberapa racun tikus.
Baca juga: Seorang Pria Mengamuk Tebas 7 Warga di Paris, 4 Kritis
Mengutip Metro, Senin (10/9/2018), hingga kini, CDC terus membantu otoritas Illinois menyelidiki peristiwa mengerikan itu yang dimulai pada Maret lalu.
Pihak berwenang Illinois melaporkan, 116 orang telah terjangkit virus itu. Gejalanya seperti, batuk darah, urin berdarah, hidung berdarah, gusi berdarah dan pendarahan internal. CDC juga telah menyiapkan ruang gawat darurat khusus kawasan Indiana, Missouri, Wisconsin dan Maryland.
Baca juga: Penumpang Lakukan Aksi Gila, Qantas Air Tujuan London Mendarat di Bandara Perth
Sebelumnya, penyakit ini dikaitkan dengan ganja palsu, namun terbantahkan. CDC's Renee Funk mengatakan, penyakit itu adalah wabah mematikan pertama yang terkontaminasi dengan racun tikus. "Ini adalah wabah yang tidak biasa," kata Funk.
Untuk diketahui, ganja palsu juga disebut cannabinoids sintetis, mengandung bahan kimia buatan manusia, juga menghasilkan ilusi tinggi yang mirip dengan ganja.
- Penulis :
- Widji Ananta