
Pantau – Pimpinan McDonald's di Inggris meminta maaf setelah media BBC pada Selasa (18/7/2023) melaporkan tuduhan pelecehan seksual, rasisme dan intimidasi yang dilakukan oleh para karyawan di perusahaan makanan cepat saji tersebut.
Lebih dari 100 mantan dan pekerja perusahaan asal Amerika Serikat tersebut telah mengajukan tuduhan, kata lembaga penyiaran pemerintah itu setelah mulai melakukan investigasi pada Februari lalu.
Hal ini terjadi setelah McDonald's menandatangani perjanjian yang mengikat secara hukum dengan Komisi Kesetaraan dan Hak Asasi Manusia Inggris (EHRC), yang berjanji untuk melindungi para karyawannya dari pelecehan seksual.
"Setiap orang dari 177.000 karyawan di McDonald's Inggris berhak untuk bekerja di tempat kerja yang aman, penuh hormat dan inklusif," kata kepala eksekutif McDonald's Inggris, Alistair Macrow, kepada BBC menanggapi tuduhan tersebut.
"Jelas ada beberapa contoh di mana kami telah gagal dan untuk itu kami meminta maaf," imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa semua pelanggaran kode etik yang terbukti akan ditindak tegas hingga pemecatan.
EHRC mengatakan bahwa mereka prihatin dengan tuduhan tersebut, yang akan diperiksa "dalam konteks perjanjian hukum kami saat ini dengan McDonald's untuk menangani pelecehan seksual terhadap staf di restorannya".
Lebih dari 100 mantan dan pekerja perusahaan asal Amerika Serikat tersebut telah mengajukan tuduhan, kata lembaga penyiaran pemerintah itu setelah mulai melakukan investigasi pada Februari lalu.
Hal ini terjadi setelah McDonald's menandatangani perjanjian yang mengikat secara hukum dengan Komisi Kesetaraan dan Hak Asasi Manusia Inggris (EHRC), yang berjanji untuk melindungi para karyawannya dari pelecehan seksual.
"Setiap orang dari 177.000 karyawan di McDonald's Inggris berhak untuk bekerja di tempat kerja yang aman, penuh hormat dan inklusif," kata kepala eksekutif McDonald's Inggris, Alistair Macrow, kepada BBC menanggapi tuduhan tersebut.
"Jelas ada beberapa contoh di mana kami telah gagal dan untuk itu kami meminta maaf," imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa semua pelanggaran kode etik yang terbukti akan ditindak tegas hingga pemecatan.
EHRC mengatakan bahwa mereka prihatin dengan tuduhan tersebut, yang akan diperiksa "dalam konteks perjanjian hukum kami saat ini dengan McDonald's untuk menangani pelecehan seksual terhadap staf di restorannya".
- Penulis :
- M Abdan Muflih