Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Erdogan: Rusia-Turki Buru Kelompok Militan yang Harus Meninggalkan Zona Demiliterisasi Idlib

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Erdogan: Rusia-Turki Buru Kelompok Militan yang Harus Meninggalkan Zona Demiliterisasi Idlib

Pantau.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pihaknya bersama RUsia tengah membuat daftar kelompok militan yang harus meninggalkan zona demiliterisasi di provinsi Idlib Suriah.

"Selama negosiasi tentang Idlib di Sochi, kami memutuskan untuk membentuk zona demiliterisasi antara wilayah yang dikendalikan oleh oposisi dan rezim. Oposisi akan tetap di wilayah yang didudukinya. Kami akan memastikan bahwa kelompok-kelompok radikal, yang ditunjuk oleh [Turki] bersama dengan Rusia , tidak akan bisa beroperasi di wilayah ini," kata Erdogan kepada koran Kommersant Rusia yang dikutip dari Sputnik, Senin (24/9/2018).

Baca juga: Erdogan Berharap Putin 'On Track' Perangi Militan Idlib di Suriah

Presiden Turki juga mengatakan bahwa AS terus mendukung Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) dan Partai Persatuan Demokrat (PYD) di Suriah, sehingga mengganggu keseimbangan di kawasan itu.

"Sayangnya, kami melihat bahwa dukungan luar biasa yang baru-baru ini diberikan, terutama oleh Amerika Serikat kepada YPG dan pasukan PYD, berlanjut. Langkah-langkah seperti itu, yang merusak keseimbangan di kawasan dan perdamaian di antara rakyatnya, harus dihentikan," paparnya.

Erdogan sekali lagi menyatakan bahwa Turki sangat mementingkan pembebasan daerah-daerah yang dikendalikan oleh PYD dan Pasukan Demokrat Suriah (SDF) yang dipimpin orang Kurdi.

Baca juga: Kata Putin Soal Penembakan Jet Tempur Rusia oleh Militer Suriah: Tragis dan Kebetulan

Dia juga menyatakan harapan bahwa Rusia akan mendukung Turki dalam perang melawan PYD dan SDF, yang diakui sebagai kelompok teroris oleh Ankara, tetapi tidak oleh Moskow.

"Kami juga berharap untuk dukungan Rusia dalam perjuangan Turki dengan organisasi-organisasi teroris seperti Partai Pekerja Kurdistan, PYD dan SDF, dan saya pikir negara-negara tetangga kami harus memiliki pandangan umum tentang keadaan yang mengancam keamanan satu sama lain," pungkas Erdogan.

Penulis :
Widji Ananta