
Pantau - Baru-baru ini brand mewah Dior mendapat hujatan dari para netizen di dunia maya dan tagar "Boikot Dior" menjadi tren di platform media sosial X, yang sebelumnya bernama Twitter.
Dilansir dari WION, Rabu (7/11/2023), rumah mode ini telah mengganti supermodel berdarah Palestina-Amerika, Bella Hadid, dengan model Israel, May Tager, dalam kampanye iklan terbarunya.
Berita tersebut, yang awalnya dilaporkan oleh kantor berita Turki Yeni Şafak English, mengirimkan kabar mengejutkan melalui media sosial dan memicu tagar tersebut. Tak hanya itu, sebuah surat kabar lokal Israel juga muncul untuk mengkonfirmasi berita tersebut.
"Sementara banyak perusahaan di seluruh dunia menahan diri untuk tidak secara terbuka mendukung Israel, merek internasional Dior telah memilih model Israel May Tager untuk memimpin kampanye mereka, sebuah peran yang sebelumnya dipegang oleh Bella Hadid, yang telah lama menjadi advokat untuk perjuangan Palestina dan pengkritik keras Israel," tulis Yeni Şafak English.
Alhasil, langkah Dior ini telah menerima banyak reaksi keras dari para netizen di X. Banyak yang menilai Dior keji dan tidak profesional dengan menargetkan Bella lantaran vokal membela Palestina sejak awal. Bahkan ada yang ingin memboikot brand itu.
“Keputusan fashion terburuk yang diambil sejauh ini! Saya akan mengevaluasi kembali pembelian barang mewah saya juga! Semoga banyak yang akan mengikuti!” ujar salah satu netizen.
"Boikot semua merek di bawah LVMH termasuk Dior (jika Anda punya uang)." kata netizen lainnya.
Meskipun Dior belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai kabar pergantian model ini, langkah ini telah menimbulkan pertanyaan mengenai sikap merek ini terhadap konflik Israel-Palestina. Dukungan Bella Hadid yang lantang terhadap Palestina, termasuk kecamannya terhadap serangan udara Israel di Jalur Gaza, telah membuatnya menjadi tokoh penting dalam perdebatan tersebut.
Hingga saat ini, baik pihak Dior maupun Bella belum memberikan tanggapan atas dugaan peralihan tersebut.
Hadid terus menyuarakan dukungannya terhadap Palestina, bahkan dalam mendapatkan ancaman pembunuhan dan pelecehan via online. Dalam sebuah unggahan di Instagram-nya @bellahadid, ia membagikan pemikirannya tentang konflik yang sedang berlangsung.
"Saya menerima ratusan ancaman pembunuhan setiap hari, nomor telepon saya dibocorkan, dan keluarga saya merasa dalam bahaya. Tapi saya tidak bisa dibungkam lebih lama lagi. Ketakutan bukanlah sebuah pilihan," ucapnya.
Hadid menekankan pentingnya berbicara menentang kekerasan dan ketidakadilan.
"Orang-orang dan anak-anak Palestina, terutama di Gaza, tidak bisa diam. Kita tidak berani, mereka yang berani," imbuhnya.
Dia melanjutkan dengan mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam terhadap penderitaan di wilayah tersebut, mengakui trauma yang dihadapi oleh warga Palestina dan menyerukan solidaritas global.
"Hati saya berdarah karena rasa sakit akibat trauma yang saya lihat terjadi, serta trauma generasi darah Palestina saya," pungkas Bella.
[Sumber: WION]
- Penulis :
- Abdan Muflih