
Pantau - Solidaritas Muslim Malaysia (MUIS) mendesak pihak berwenang untuk membatalkan konser Coldplay yang akan diadakan di Bukit Jalil, Kuala Lumpur pada tanggal 22 November 2023 mendatang.
Ketua MUIS, Datuk Zamri Hashim, merilis sebuah pernyataan resmi di halaman Facebook Jabatan Mufti Negeri Perak pada Rabu (15/11/2023) kemarin, yang menyatakan bahwa sangat sensitif untuk mengadakan acara semacam itu di tengah krisis yang sedang berlangsung di Palestina.
"MUIS mendesak pihak berwenang untuk mempertimbangkan pembatalan konser ini untuk menghormati saudara-saudara kita di Palestina, di mana lebih dari 11.000 nyawa telah melayang akibat pengeboman dan serangan," katanya dikutip dari laman Says, Kamis (16/11/2023).
Zamri menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk menahan diri dari menghadiri konser yang digelar minggu depan dan lebih memprioritaskan untuk menunjukkan solidaritas bagi mereka yang terkena dampak krisis di Palestina.

Ia mengatakan bahwa sikap tidak peduli terhadap apa yang terjadi di Palestina merupakan sebuah dosa kelalaian yang akan dipertanyakan kelak.
"Membiarkan sebuah band yang telah menunjukkan dukungan terhadap komunitas LGBTQ pada saat perang di mana ribuan nyawa Muslim melayang, bertentangan dengan nilai-nilai agama dan persaudaraan di antara umat Islam," katanya.
Ia juga menekankan kepada semua pihak untuk membantu mereka yang berada di Palestina dalam segala aspek, terutama doa, donasi dan menyebarkan kesadaran kepada orang lain.
Ini bukan pertama kalinya ada yang mendesak pembatalan konser band tersebut di Malaysia. Pada Mei 2023, anggota komite kerja pusat PAS, Nasrudin Hassan, mempertanyakan apakah pemerintah ingin menyebarkan hedonisme dan budaya menyimpang di Malaysia dengan mengizinkan band ini melakukan konser.
[Sumber: Says.com]
- Penulis :
- Abdan Muflih
- Editor :
- Muhammad Rodhi