Pantau.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menolak memberikan daftar fasilitas nuklir negara Asia kepada Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo hingga penandatanganan deklarasi yang mengakhiri Perang Korea 1950-1953 terwujud.
Menurut surat kabar Yomiuri Shimbun Jepang, yang dikutip dari Sputnik, Senin (15/10/2018), Kim diduga mengatakan, Amerika Serikat tidak akan percaya daftar denuklirisasi negaranya. Hal itu adalah sebuah perseden buruk kerjasama antara dua negara.
Baca juga: Presiden Korsel: Kim Jong Un Bakal Hapus Seluruh Fasilitas Nuklirnya
Pompeo dan Kim Jong-un baru-baru ini melakukan pertemuan di Pyonyang. Ada empat poin pembahasan dalam pertemuan itu, melanjutkan KTT jilid I Donald Trump dan Kim Jong Un di Singapura.
Kim telah mengundang pihak lain untuk mengunjungi Punggye Ri, situs uji coba nuklir Korut, untuk mengkonfirmasi jikba benar tempat itu dibongkar. Kim juga setuju untuk meningkatkan pembicaraan untuk menghapus seluruh fasilitas nuklirnya.
Baca juga: Pertemuan Jilid II Trump-Kim Dilaksanakan Usai Pemilu November Mendatang
Seperti diketahui, situasi di semenanjung Korea membaik selama tahun ini, setelah para pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan memulai pembicaraan bilateral yang menghasilkan kesepakatan bersama untuk mencapai kesepakatan damai.
Namun, Pada bulan Juli, Direktur Intelijen dan Coats Nasional AS mengatakan, tidak mungkin Korea Utara akan membongkar program nuklirnya dalam setahun. Media AS melaporkan, Pyongyang terus mengembangkan program nuklirnya dan mencoba untuk menipu Amerika Serikat tentang upaya denuklirisasi.
Pompeo melanjutkan tur tiga hari Asia Timur awal bulan ini dengan misi untuk memajukan proses denuklirisasi Semenanjung Korea dan mengatur pertemuan puncak berikutnya antara Kim dan Presiden AS Donald Trump.
- Penulis :
- Widji Ananta
