
Pantau - Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dennis Francis mengungkapkan, situasi di Jalur Gaza bak malapetaka, tidak bermoral, dan memalukan.
Dalam debat tentang Hak konstitusional Amerika Serikat (AS) terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai krisis Gaza, Dennis mengaku terkejut dan khawatir terhadap laporan soal ratusan warga yang terbunuh dan terluka di saat pembagian makanan.
Diketahui pasukan Israel telah menembaki ke para warga Palestina di Bundaran Al-Nabulsi di jalan Al-Rashid, Gaza Utara yang mengakibatkan 112 korban tewas dan 760 warga lainnya mnderita luka-luka.
Menurut penyelidikan yang dilakukan oleh militer Israel, ratusan warga Palestina tersebut diklaim mendekati pos pemeriksaan yang mengawasi truk bantuan saat tentara Zionis Israel melesakkan tembakan peringatan.
Tak hanya peringatan, tentara Zionis Israel yang ketakutan itu bahkan menembakkan senjata apinya ke kaki sejumlah warga Palestina yang terus mendekat. Dennis juga membeberkan, banyak pemukiman warga yang hancur dan keluarga-keluarga lenyap.
Mengutip pernyataan Koordinator Bantuan Darurat PBB Martin Griffiths bahwa setiap operasi darat di Rafah akan menyeret upaya kemanusiaan yang sudah rapuh ke ambang kematian.
“Oleh karena itu, saya segera menyerukan pengekangan maksimal untuk menyelamatkan nyawa warga sipil yang tidak bersalah,” ujar Dennis.
Dennis juga menuturkan, jika genjatan senjata bisa dikabulkan, maka akan memungkinkan penyelamatan para sandera dan menghentikan penderitaan warga Palestina.
Presiden Majelis Umum tersebut juga mendesak sejumlah negara anggota PBB agar bekerja lebih keras dalam menyelesaikan konflik dan menyerukan upaya menuju solusi 2 negara.
Dennis berjanji mengupayakan percepatan bantuan kemanusiaan ke masyarakat Palestina dan akan terus terlibat dalam diplomasi serta negosiasi lapangan.
Penulis: Kaori Zeto Hapki
Editor: Khalied Malvino
Sumber: Anadolu/ANTARA
- Penulis :
- Khalied Malvino