
Pantau - Bentrokan pecah di University of California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat (AS), antara demonstran pro-Palestina melawan pro-Israel. Kericuhan ini terjadi beberapa jam usai polisi menyerbu Universitas Columbia dan meringkus puluhan mahasiswa.
Walikota Los Angeles, Karen Bass mengungkapkan, polisi menanggapi permintaan rektor UCLA untuk menyuplai bantuan mengatasi bentrokan di kampus, saat surat kabar mahasiswa UCLA Daily Bruin melaporkan para pendukung Israel mencoba untuk menghancurkan perkemahan pro-Palestina.
'Kekerasan yang mengerikan', seperti yang dijelaskan otoritas UCLA, terjadi setelah ratusan petugas polisi New York menyerbu halaman Universitas Columbia pada Selasa (30/4/2024) malam, tempat pengunjuk rasa kampus menduduki Hamilton Hall sejak Senin (29/4/2024) malam.
Para petugas yang mengenakan helm itu diadang pengunjuk rasa yang marah, lalu menggunakan jalan SWAT yang dipasang di atap truk besar untuk memasuki lantai atas gedung.
"Puluhan pengunjuk rasa ditangkap, dan semua area telah dibersihkan sekitar pukul 23.00 waktu setempat," kata petugas polisi New York.
Para mahasiswa Columbia ini terancam dikeluarkan dari kampus, kata seorang juru bicara, ketika universitas menerbitkan pernyataan panjang lebar yang mengatakan bahwa mereka 'tidak punya pilihan' selain melibatkan penegak hukum.
Presiden Universitas Columbia Nemat Shafik telah meminta agar NYPD tetap hadir di kampus tersebut hingga 17 Mei 2024 - dua hari setelah upacara kelulusan universitas tersebut.
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino