Pantau - Seorang pilot Australia dipuji atas aksinya disaat mendaratkan pesawat tanpa adanya perlengkapan pendaratan atau Landing Gear di sekitar bandara Newcastle, utara Sydney selama hampir 3 jam untuk membakar bahan bakar, pada Senin (13/5/2024).
Pilot Peter Schott dam penumpangnya seorang pria (60) tahun dan wanita (65) tahun, berhasil mendaratkan pesawat Beechcraft Super King Air bermesin turboprop ganda di Bandara Newcastle, di utara Sydney, sekitar pukul 12:20. pm, tanpa menderita luka sedikit pun, ujar para penjabat.
Sebuah rekaman menunjukan pesawat tergelincir di bagian bawah badan pesawat hingga berhasil berhenti, lalu petugas pemadam kebakaran dan ambulans berdatangan untuk melakukan pemeriksaan kepada para pilot serta penumpang.
Meskipun terjadi kekacauan, pilot berusia 53 tahun tersebut mencatat bahwa dia telah terbang sejak berusia 15 tahun dan yakin dapat mendaratkan pesawat dengan aman bahkan tanpa adanya roda pendaratan yang diperlukan.
“Semuanya terjadi pada kami: cuaca buruk, hujan deras, ada sekitar 20 burung pelikan melawan arah angin – Anda tahu, bahaya burung,” kata Schott kepada televisi Nine News di bandara, dikutip New York Post Selasa (14/5/2024).
“Saya tidak pernah ragu dengan hasil penerbangan ini,” tambahnya.
Salah satu penumpangnya, Michael Reynolds memuci penampilan sang pilot yang tetap tenang meski dalam keadaan penuh tekanan.
“Pete sang pilot, dia melakukan pekerjaan luar biasa. Dia luar biasa, 100% tenang sepanjang waktu,” kata Reynolds.
Diketahui pesawat tersebut berangkat dari Newcastle menuju Port Macquarie ketika Schott menyampaikan kekhawatirannya mengenai roda pendaratan, ujar Inspektur Polisi Warne Humphrey kepada wartawan.
Schott kemudian mengitari bandara selama hampir tiga jam untuk membakar bahan bakar sebelum mendarat di landasan sekitar pukul 12:20. tanpa insiden, Schott “melakukan pendaratan seperti di buku teks, dan saya sangat senang melihatnya,” tambah Humphrey.
Sedangkan Biro Keselamatan Transportasi Australia kini sedang menyelidiki insiden tersebut.
- Penulis :
- Kaorie Zeto Hapki
- Editor :
- Ahmad Munjin
