
Pantau - Presiden Rusia, Vladimir Putin dilaporkan bakal terbang ke China pekan ini untuk bertemu Presiden Xi Jinping. Pertemuan ini digelar atas undangan Xi untuk Putin.
Juru bicara (jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China, Hua Chunying mengungkapkan, Putin bakal tiba di Beijing mulai Kamis-Jumat (16-17/5/2024). Ini merupakan kunjungan keduanya ke China dalam kurun waktu 6 bulan terakhir.
Pertemuan ini merupakan perjalanan perdana ke luar negeri bagi Putin setelah terpilih kembali sebagai Presiden Rusia pada Maret 2024.
Para pengamat menyebut, Rusia semakin ketergantungan pada China sebagai penopang perekonomian negaranya sejak sejumlah negara Barat memberi sanksi atas serangan militer ke Ukraina.
Beijing pun menolak kritik atas hubungannya dengan Moskow, memuji kemitraan 'tanpa batas' lantaran menikmati impor energi Rusia yang murah, melimpahnya sumber daya alam negara beribukota Moskow itu, termasuk penyaluran gas melalui pipa Power of Siberia yang stabil.
Namun, saat kemitraan ekonomi itu berada dalam pemantauan ketat negara-negara Barat, perbankan China khawatir atas sanksi Amerika Serikat (AS) yang bisa memutus hubungan dengan sistem keuangan global, mulai berdampak buruk terhadap beberapa bisnis Rusia.
"Rusia ingin China berbuat lebih banyak untuk mendukungnya, namun China enggan melakukannya karena tidak ingin membahayakan hubungannya dengan Barat," ujar Alexander Gabuev, direktur Carnegie Russia Eurasia Center kepada AFP, dikutip Selasa (14/5/2024).
Perjalanan Putin pascapemilu ke Beijing ini mirip dengan kunjungan Xi ke Rusia setelah dirina dilantik sebagai Presiden China pada 2023.
Para ahli memprediksi pertemuan kedua kepala negara yang sangat simbolis pada pekan ini bakal menghasilkan dukungan kemitraan 'tanpa batas', serta beberapa kesepakatan yang ditandatangani dan janji dalam meningkatkan perdagangan.
- Penulis :
- Khalied Malvino