Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

UNHCR Wanti-wanti Eskalasi di Timteng Perburuk Bencana Kemanusiaan

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

UNHCR Wanti-wanti Eskalasi di Timteng Perburuk Bencana Kemanusiaan
Foto: Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) Filippo Grandi menjawab pertanyaan dari awak media dalam konferensi pers. (Getty)

Pantau - Badan PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mewanti-wanti eskalasi di Timur Tengah (Timteng) menyusul pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh serta komandan senior Hizbullah, Fouad Shukr oleh Israel kian memperburuk bencana kemanusiaan.

“Dari semua sudut pandang, perluasan konflik lebih lanjut di Timur Tengah adalah sebuah bencana,” cuit Komisaris Tinggi UNCHR, Filippo Grandi di akun X-nya, dikutip Jumat (2/8/2024).

Lebih khusus lagi, lanjut dia, “Dari sudut pandang kemanusiaan, hal ini berarti lebih banyak warga sipil yang terbunuh, terluka, dan terpaksa mengungsi.”

Baca juga: Mesir-Prancis Singgung Perlunya Pencegahan Eskalasi di Timur Tengah

Grandi memperingatkan penurunan dana akan berarti kurangnya dukungan bagi mereka yang membutuhkan di kawasan tersebut, dan di seluruh dunia pada umumnya.

Pada Rabu (31/7/2024), Hamas mengungkapkan, Ismail Haniyeh terbunuh dalam serangan udara Israel di ibu kota Iran, Teheran.

Beberapa jam sebelumnya pada Selasa (30/7/2024), militer Israel menyerang Beirut Selatan yang menyasar komandan senior Hizbullah Fouad Shukr sebagai balasan atas serangan pada Sabtu di kota Druze, Majdal Shams, di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Baca juga: Genosida Israel di Jalur Gaza Bikin Banyak Perubahan Serius di Timur Tengah

Israel telah membunuh hampir 40.000 warga Palestina sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.

Serangan militer Israel menimbulkan sebagian besar penduduk di wilayah kantong yang berjumlah 2,3 juta jiwa itu kelaparan dan kehilangan tempat tinggal.

Sumber: Anadolu-OANA

Penulis :
Khalied Malvino
Editor :
Khalied Malvino