
Pantau - Perdana Menteri (PM) Bangladesh, Sheikh Hasina dikabarkan mengundurkan diri dan telah meninggalkan negara itu, demikian laporan Middle East Monitor mengutip Reuters, Senin (5/8/2024).
Lebih banyak korban tewas dalam beberapa kekerasan terburuk sejak negara ini lahir lebih dari 50 tahun yang lalu.
Militer Bangladesh membentuk pemerintahan sementara dan meminta ketenangan. Mereka bakal menyelidiki jumlah korban tewas sejak protes antipemerintah berlangsung.
Baca juga: Tuntut Hasina Mundur, Nyaris 100 Demonstran Tewas dalam Sehari
Dilaporkan, 98 korban tewas dan ratusan lainnya terluka di Bangladesh pada Minggu (4/8/2024) saat polisi menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan demonstran yang menuntut Hasina mundur.
Protes dimulai Juni 2024 atas sistem kuota yang mencadangkan hingga 30 persen pegawai negeri sipil (PNS) untuk anggota keluarga veteran perang Bangladesh-Pakistan pada 1971.
Baca juga: Jam Malam di Bangladesh Diperpanjang Buntut Kerusuhan
Para aktivis menegaskan, kebijakan tersebut tidak adil dan membantu para pendukung Partai Liga Awami pimpinan Hasina. Tercatat, 300 demonstran telah tewas sejak aksi sipil dimulai Juni 2024.
Hasina telah memerintah Bangladesh sejak 2009 dan memenangkan masa jabatan keempatnya pada Januari 2024, dalam Pemilu yang tidak diikuti Partai Nasionalis Bangladesh sebagai oposisi.
Sumber: Middle East Monitor
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino