
Pantau - Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin membubarkan parlemen pada Selasa (6/8/2024), membuka jalan bagi pembentukan pemerintahan sementara, sehari setelah Perdana Menteri (PM) Sheikh Hasina mengundurkan diri dan kabur dari negara itu menyusul tindakan keras terhadap pemberontakan yang dipimpin oleh para mahasiswa.
Pernyataan dari kantor kepresidenan Bangladesh juga mengatakan, rival Hasina, Ketua Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) Begum Khaleda Zia, yang juga eks PM Bangladesh, telah dibebaskan dari tahanan rumah.
Para pengunjuk rasa mahasiswa telah mengancam akan melakukan lebih banyak demonstrasi jika parlemen tidak dibubarkan.
"Keputusan itu diambil usai pertemuan dengan kepala pasukan pertahanan, pemimpin partai-partai politik, pemimpin mahasiswa, dan beberapa perwakilan masyarakat sipil," kata pernyataan presiden.
Baca juga: PM Hasina Mundur, Pemerintahan Bangladesh Diambil Alih Sementara
Pelarian Hasina pada Senin (5/8/2024) mengakhiri masa jabatannya yang kedua selama 15 tahun. Ia telah memerintah negara ini selama 20 tahun dari 30 tahun terakhir, setelah mewarisi gerakan politik ayahnya, pendiri negara Mujubur Rahman, yang dibunuh pada 1975.
Panglima Angkatan Darat Bangladesh, Jenderal Waker-Uz-Zaman, dijadwalkan akan bertemu dengan para pemimpin mahasiswa untuk mendiskusikan pembentukan pemerintahan sementara, yang mana diharapkan akan mengadakan pemilihan umum segera setelah ia mengambil alih kekuasaan.
Zaman mengumumkan pengunduran diri Hasina pada Senin (5/8/2024). Hasina terbang ke India dan tinggal di sebuah rumah aman di luar New Delhi.
Sumber: Reuters
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino