
Pantau - Perdana Menteri (PM) Palestina, Mohammad Mustafa, pada Jumat (27/9/2024), menggambarkan Israel sebagai "negara durhaka" dan menegaskan bahwa Israel harus dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan yang dilakukan di Gaza.
Dalam pidatonya di sidang Dewan Keamanan PBB yang membahas situasi di Palestina, Mustafa menyatakan, "Mereka telah menyerang kota-kota di Tepi Barat, menyerang warga Palestina yang tidak bersenjata, dan kini kita melihat mereka menembaki warga Lebanon.
Baca Juga: Israel Ngaku Gempur Perbatasan Suriah-Lebanon demi Hentikan Ekspor Senjata ke Hizbullah
" Ia menambahkan bahwa tindakan Israel melanggar kedaulatan Lebanon, yang merupakan pelanggaran terhadap Piagam PBB dan hukum internasional." ujar Mohammad.
Mustafa menegaskan bahwa Israel bertindak sebagai negara jahat karena merasa berada di atas hukum dan berhak atas hal-hal yang tidak seharusnya dimiliki oleh negara lain.
"Israel terus melancarkan agresi, mendorong seluruh wilayah menuju perang terbuka," ujarnya, sambil menyatakan bahwa Israel berencana untuk "menyingkirkan rakyat Palestina dan merampas tanah mereka."
PM Palestina juga menyerukan perlunya skema internasional dengan langkah-langkah konkret untuk mengubah fakta di lapangan. Ia menekankan pentingnya solusi dua-negara dan implementasinya dalam kerangka batas wilayah 1967.
"Palestina yang merdeka adalah kunci untuk membuka masa depan yang damai bagi kawasan kita," kata Mustafa.
Baca Juga: Kritik Tajam Erdogan gegara Barat Bungkam Sikapi Kejahatan Israel di Jalur Gaza
Dia menekankan bahwa masa depan yang lebih baik bagi Palestina dapat terwujud melalui keputusan yang diambil oleh masing-masing negara anggota PBB.
Selain itu, PM Mustafa menyerukan penghentian impunitas dan pendudukan Israel, yang menurutnya akan membuka jalan bagi “perdamaian dan keamanan bersama.”
- Penulis :
- Kaorie Zeto Hapki
- Editor :
- Kaorie Zeto Hapki