
Pantau - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik Barat lantaran bungkam dalam menyikapi serangan Israel ke Jalur Gaza. Pasalnya, lebih dari 41.400 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak tewas sejak 7 Oktober lalu.
“Sayangnya, banyak negara Barat yang tetap diam dalam melawan keganasan Israel, dan mereka justru tak pernah mengambil sikap melawan Israel,” tegas Erdogan kepada NBC News yang berbasis di Amerika Serikat (AS).
“Di antara sekutu NATO, sayangnya ada banyak negara yang berpihak pada Israel. Saat ini kami berada di AS, dan ternyata negara ini termasuk salah satunya,” ujarnya.
Erdogan menuturkan Presiden AS Joe Biden mengkritik Israel di satu sisi, namun di saat yang sama memasok senjata dan amunisi, bahkan mengirimkan kapal induk ke Mediterania sebagai bentuk dukungan terhadap Tel Aviv.
Pilpres AS
Ditanya terkait Pilpres AS dengan kandidat Kamala Harris dan Donald Trump, Erdogan menegaskan kerja sama antara Turki dan AS akan terus berlanjut, apa pun hasilnya.
“Sebagai pemimpin yang mengelola negara, bangsa, dan masyarakat, tak mungkin bagi kita untuk berpikir secara berbeda.
Kami akan terus menjaga hubungan dekat dengan semua pemerintahan,” tuturnya.
Menyinggung hubungan Turki-Rusia dan keputusan Ankara untuk berpartisipasi dalam pertemuan BRICS pada Oktober di Rusia, Erdogan menyatakan: “Hubungan kami dengan Rusia bersifat multidimensi. Kami memiliki hubungan politik, ekonomi, budaya, dan industri pertahanan.” (Anadolu)
- Penulis :
- Khalied Malvino