
Pantau - Dua prajurit TNI mengalami luka akibat serangan pasukan Israel terhadap markas pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL), memicu kecaman luas dari berbagai penjuru dunia. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, secara resmi menyampaikan solidaritasnya kepada Indonesia dalam KTT ASEAN-PBB ke-14 yang diadakan di Vientiane, Laos.
Guterres mengungkapkan rasa simpatinya atas insiden tersebut, menegaskan, "Dua penjaga perdamaian Indonesia (yang bertugas di Lebanon) cedera akibat tembakan Israel. Kami bersama Anda dan rakyat Indonesia pada masa-masa ini".
Dia menekankan pentingnya perdamaian yang mendesak di tengah penderitaan rakyat Gaza, Lebanon, dan wilayah konflik lainnya seperti Ukraina, Sudan, dan Myanmar.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memberikan pernyataan terkait insiden tersebut, mengakui bahwa luka yang dialami dua prajurit TNI tersebut tergolong ringan, tetapi menekankan perlunya kehati-hatian dalam situasi tempur.
Baca Juga:
Serangan Israel ke Markas UNIFIL di Lebanon Cedera 2 Prajurit TNI, Dunia Serukan Perlindungan untuk Pasukan Perdamaian
"Jadi kalau ada yang terkena, luka ringan ya itu yang perlu kita semua hati-hati, terutama yang ada di sana," ujarnya.
Indonesia dengan tegas mengutuk serangan Israel, menyebutnya sebagai pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan Resolusi Dewan Keamanan PBB.
Kementerian Luar Negeri RI menyatakan, "Serangan apapun terhadap pasukan penjaga perdamaian adalah pelanggaran berat hukum humaniter internasional dan Resolusi DK PBB 1701 sebagai dasar mandat UNIFIL."
Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan dan solidaritas global dalam menghadapi situasi krisis. Guterres mengapresiasi upaya negara-negara ASEAN dalam menjaga persatuan dunia dan menyatakan komitmennya untuk mendukung Indonesia dan kawasan Asia Tenggara dalam menjaga keamanan dan stabilitas.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah