Pantau - China mengonfirmasi pada Selasa (29/10/2024), telah menahan seorang warga Korea Selatan atas dugaan spionase, seiring peningkatan kewaspadaan terhadap ancaman keamanan nasional.
Menurut laporan Yonhap, otoritas China telah menahan pria berusia 50-an itu sejak akhir 2023. Pria itu resmi ditahan beberapa bulan lalu berdasarkan Undang-Undang (UU) Anti-spionase yang diperbarui, menjadikannya warga Korea Selatan pertama yang terlibat dalam kasus semacam ini.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China mengonfirmasi penangkapan tersebut dan menyatakan penahanan dilakukan otoritas terkait sesuai hukum yang berlaku.
Juru bicara Kemlu China, Lin Jian, mengungkapkan pihak berwenang telah memfasilitasi akses bagi pejabat konsuler Korea Selatan.
Tak ada rincian terkait identitas atau kejahatan yang dituduhkan kepada pria tersebut. Yonhap melaporkan, pria itu bekerja di perusahaan semikonduktor di Hefei, China, dan dicurigai membocorkan informasi sensitif terkait semikonduktor—komponen penting yang sering menjadi sumber ketegangan perdagangan antara China dan negara Barat.
China memberlakukan UU Anti-spionase yang diperbarui pada Juli 2023, memperluas definisi spionase dan melarang transfer data yang dianggap terkait keamanan nasional. China telah lama bertukar tuduhan spionase dengan negara-negara seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, dan Jepang.
Sumber: AFP/Al Arabiya
- Penulis :
- Khalied Malvino
