
Pantau - Pemerintah Lebanon menutup sekolah dan perguruan tinggi di Beirut serta wilayah sekitarnya setelah serangan udara Israel menghantam pusat ibu kota.
Menteri Pendidikan Lebanon, Abbas Halabi mengumumkan pada Minggu (17/11/2024) bahwa kegiatan belajar tatap muka dihentikan untuk Senin (18/11/2024) dan Selasa (19/11/2024).
"Kegiatan belajar mengajar dialihkan ke daring di Beirut, Chouf, Metn Utara, Baabda, dan Aley," ujar Halabi, melansir Anadolu.
Dua serangan udara Israel menargetkan gedung di kawasan Ras Al-Nabaa dan Mar Elias. Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan tiga orang tewas dan 16 lainnya luka-luka akibat serangan tersebut.
Baca juga: 10 Serangan Israel Diluncurkan, Guncang Beirut Selatan
Israel mengklaim serangannya menyasar kelompok Hezbollah. Kampanye udara ini dimulai pada September lalu sebagai eskalasi konflik menyusul perang lintas perbatasan yang dipicu oleh agresi Israel di Gaza.
Sejak Oktober, lebih dari 3.400 orang tewas, 14.600 terluka, dan 1 juta warga mengungsi akibat serangan Israel, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Meskipun ada peringatan dari komunitas internasional akan bahaya perang regional, Israel justru memperluas konfliknya dengan menyerang wilayah selatan Lebanon sejak awal Oktober 2024.
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino