Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Ledakan Mematikan di Athena, Polisi Temukan Senjata dan Bom

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Ledakan Mematikan di Athena, Polisi Temukan Senjata dan Bom
Foto: Petugas pemadam kebakaran (damkar) beroperasi di luar gedung Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) dan Keamanan Sosial Yunani pascainsiden ledakan di Athena, Sabtu (3/2/2024). (Getty Images)

Pantau - Polisi anti-teror Yunani menemukan senjata dan bahan peledak di sebuah apartemen di pusat Athena, Rabu (20/11/2024), beberapa pekan setelah ledakan di apartemen yang menewaskan seorang pria dan melukai seorang wanita.

Temuan ini dilaporkan setelah pemilik apartemen melaporkan bahwa dia tidak mengetahui keberadaan senjata dan bahan peledak tersebut sebelumnya.

Melansir Reuters, menurut pihak kepolisian, barang bukti sudah dibawa ke laboratorium forensik (labfor) untuk dianalisis lebih lanjut.

Unit anti-terorisme saat ini sedang menyelidiki apakah kasus ini terkait dengan ledakan yang terjadi pada 31 Oktober 2024, diduga berhubungan dengan kebangkitan aktivitas kelompok gerilyawan anti-pemerintah.

Baca juga: Sebuah Bom Meledak di Depan Kantor Kementerian Tenaga Kerja Yunani

Hingga kini, empat terduga pelaku telah menghadapi tuduhan terkait pendirian atas keterlibatannya dalam kelompok teroris, serta kepemilikan bahan peledak secara ilegal.

Mereka semua membantah tuduhan itu. Pada Senin (18/11/2024), polisi meringkus seorang pria berusia 31 tahun yang mengaku sebagai seorang anarkis.

Selain pria tersebut, seorang wanita berusia 30 tahun berkewarganegaraan Swiss dan wanita 33 tahun yang terluka dalam ledakan juga telah ditahan. Identitas target dari bom tersebut hingga kini masih belum terkuak.

Polisi mengungkapkan, melalui rekaman CCTV, mereka meyakini kelompok tersebut, termasuk pria berusia 36 tahun yang tewas, sedang merencanakan serangan pada hari ledakan.

Baca juga: Bom Bunuh Diri Guncang Athena, Satu Orang Tewas

Seperti diketahui, Yunani memiliki sejarah panjang kekerasan politik. Sejumlah kelompok gerilyawan kiri dan anarkis yang mengumumkan perang terhadap semua bentuk pemerintahan muncul setelah pembubaran kelompok paling mematikan di negara itu, "November 17", pada tahun 2002.

Serangan bom, pembakaran, dan penembakan terhadap politisi, polisi, hakim, serta kedutaan besar (kedubes) sering terjadi pasca-pembunuhan seorang remaja oleh polisi pada Desember 2008, menjelang krisis utang Yunani yang berlangsung lebih dari satu dekade.

Meskipun sejumlah serangan itu mulai berkurang dalam beberapa tahun terakhir, ancaman kekerasan politik masih tetap ada.

Penulis :
Khalied Malvino