
Pantau.com - Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) menarik kesimpulan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman merupakan aktor di balik tewasnya jurnalis Jamal Khashoggi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, beberapa waktu lalu, namun, pernyataan itu dibantah oleh Riyadh.
Gedung Putih telah mengeluarkan pernyataan bahwa penyelidikan menyeluruh harus dilakukan sebelum mengambil kesimpulan mengenai siapa yang bertanggung jawab mengenai kasus tersebut.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengkonfirmasi bahwa AS telah memiliki rekaman audio terkait dengan pembunuhan Khashoggi pada 2 Oktober lalu di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
Baca juga: CIA: Putra Mahkota Saudi Perintahkan Pembunuhan Jamal Khasoggi
Dalam wawancaranya bersama Fox News pada Minggu (18 November 2018), Trump mengakui dirinya belum mendengarkan rekaman tersebut, namun sudah diberitahu apa isi dari rekaman itu.
"Saya tidak ingin mendengarkan rekaman tersebut. Tidak ada alasan bagi saya untuk mendengarkan rekaman itu, karena itu merupakan rekaman penderitaan. Saya sudah sepenuhnya diberitahu terkait isi rekaman," ucap Trump, seperti dilansir Sputnik, Senin (19/11/2018).
Sebelumnya, The Washington Post meloprkan bahwa penyelidik Turki telah memberikan rekaman pembunuhan Khashoggi kepada Direktur CIA Gina Haspel, bersama dengan bukti lainnya, yang menyebabkan CIA menyatakan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. Namun, Penasihat Keamanan Nasional John Bolton mengatakan bahwa rekaman tersebut tidak berisi bukti keterlibatan Putra Mahkota.
Otoritas Arab Saudi telah menahan 21 orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan Khashoggi, 11 diantaranya telah didakwa dan lima lainnya telah dijatuhi hukuman mati.
Baca juga: Amnesty Internasional: Penyelidikan Saudi Terkait Kematian Khashoggi Tidak Kredibel
- Penulis :
- Noor Pratiwi