
Pantau - Militer Israel telah menyerang bangunan tempat tinggal, fasilitas publik, dan infrastruktur di Gaza, menewaskan sedikitnya 9 anggota keluarga di kamp pengungsi Nuseirat, Kamis (28/11/2024).
Dalam laporannya dari Deir el-Balah, Gaza Tengah, jurnalis Al Jazeera, Hani Mahmoud, mengungkapkan, pasukan darat Israel sedang melakukan operasi militer untuk memperluas Koridor Netzarim.
Koridor sepanjang 6,5 km yang dibentuk oleh militer Israel ini terletak di pusat Kota Gaza dan membagi wilayah utara dan selatan Gaza.
“Dalam prosesnya, mereka melakukan serangan untuk menghancurkan sisa-sisa bangunan tempat tinggal yang menurut klaim militer Israel digunakan sebagai titik pengamatan oleh pejuang Palestina,” ujar Mahmoud, seraya menambahkan bahwa saksi mata melaporkan banyak warga sipil berada di dalam bangunan yang diserang itu.
Di Gaza Utara, jet tempur Israel melancarkan serangan udara yang menargetkan sisa bangunan tempat tinggal di Beit Lahiya. Setidaknya 4 orang dilaporkan tewas akibat serangan tersebut.
Baca juga: Serangan Udara Israel di Gaza Utara Tewaskan 6 Warga Palestina
Sementara itu, di Gaza Selatan, serangan drone Israel menewaskan 4 warga sipil pada Kamis (28/11/2024) pagi. Mereka diserang saat berada di dekat kamp pengungsi di kota Abasan, yang lokasinya di timur Khan Younis, seperti dilaporkan kantor berita Wafa.
Militer Israel belum merespons terkait serangan terbaru ini. Biasanya, mereka menyatakan, operasi militernya bertujuan untuk menyerang Hamas dan mengklaim telah berupaya menghindari jatuhnya korban sipil.
PBB sebelumnya mengungkapkan lebih dari 70 persen korban yang terkonfirmasi tewas di Gaza adalah perempuan dan anak-anak.
Blokade Bantuan
Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengungkapkan melalui media sosialnya, bahwa otoritas Israel telah menolak 82 dari 91 upaya pengiriman bantuan ke Gaza Utara antara Oktober hingga 25 November 2024.
Israel juga menghalangi 9 upaya lain untuk mengirimkan pasokan bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza Utara yang telah berada di bawah pengepungan militer Israel dan serangan bom hampir selama 50 hari berturut-turut.
Baca juga: Tenda di Zona Aman Gaza Dibom, Empat Warga Palestina Tewas
“Kondisi untuk bertahan hidup semakin memburuk bagi sekitar 65.000 hingga 75.000 orang yang diperkirakan masih berada di sana,” tulis UNRWA.
Sejak 7 Oktober 2023, perang antara Israel dan Palestina di Gaza telah mengakibatkan setidaknya 44.282 orang tewas dan 104.880 lainnya terluka.
Hingga kini, belum ada kemajuan terkait upaya mencapai gencatan senjata di Gaza. Namun, Amerika Serikat (AS) sebagai sekutu utama Israel dalam politik dan militer, menyatakan akan kembali berusaha untuk mencapainya.
“Dalam beberapa hari mendatang, Amerika Serikat akan kembali berupaya dengan Turki, Mesir, Qatar, Israel, dan pihak lainnya untuk mencapai gencatan senjata di Gaza, dengan pembebasan para sandera dan mengakhiri perang tanpa kekuasaan Hamas,” ujar Presiden AS Joe Biden pada Rabu (27/11/2024).
Gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah, yang terlibat dalam konflik paralel, mulai berlaku pada Rabu (27/11/2024) dan masih bertahan pada Kamis (28/11/2024).
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino