
Pantau - Pemerintah Malaysia menyetujui proposal “no find, no fee” dari perusahaan asal Amerika Serikat, Ocean Infinity, untuk melanjutkan pencarian pesawat MH370 yang diyakini jatuh di Samudra Hindia Selatan lebih dari 10 tahun lalu. Hal ini disampaikan Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke, pada Jumat (20/12/2024).
Kabinet telah memberikan persetujuan prinsip pada pekan lalu untuk melibatkan perusahaan robotik kelautan yang berbasis di Texas itu. Ocean Infinity akan memulai pencarian dasar laut pada area baru seluas 15.000 kilometer persegi di Samudra Hindia pada 2025.
"Area pencarian baru ini ditentukan berdasarkan analisis data terbaru oleh para ahli. Proposal Ocean Infinity ini memiliki kredibilitas," ujar Loke dalam pernyataan tertulisnya, sebagaimana dikutip dari The Korea Times Minggu (22/12/2024).
Pesawat Boeing 777 itu hilang dari radar sesaat setelah lepas landas pada 8 Maret 2014, membawa 239 penumpang, sebagian besar warga negara China, dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing. Data satelit menunjukkan pesawat menyimpang dari jalur penerbangan dan menuju Samudra Hindia Selatan, tempat yang diyakini menjadi lokasi jatuhnya.
Baca juga: Hampir Satu Dekade Hilang, Keluarga Korban Pesawat MH370 Desak Malaysia Lakukan Pencarian Kembali
Pencarian multinasional dengan biaya besar tidak membuahkan hasil, meski serpihan pesawat ditemukan di pesisir Afrika Timur dan beberapa pulau di Samudra Hindia. Upaya pencarian independen oleh Ocean Infinity pada 2018 juga tidak menghasilkan temuan signifikan.
Dalam kesepakatan terbaru, Ocean Infinity akan menerima dana sebesar $70 juta hanya jika puing-puing utama pesawat berhasil ditemukan. Loke menambahkan, negosiasi dengan Ocean Infinity akan diselesaikan awal 2025. Periode terbaik untuk pencarian direncanakan antara Januari hingga April.
“Keputusan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus melanjutkan pencarian dan memberikan kepastian bagi keluarga penumpang MH370,” tegas Loke.
CEO Ocean Infinity, Oliver Plunkett, sebelumnya mengungkapkan bahwa teknologi perusahaan telah berkembang sejak pencarian terakhir pada 2018. Ia menyebutkan pihaknya bekerja sama dengan banyak ahli untuk menganalisis data dan menentukan lokasi pencarian yang paling memungkinkan.
Baca juga: Penerbangan MH370 Sengaja Dialihkan ke 'Jalur Palsu' Sebelum Hilang di Samudera Hindia
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani