
Pantau.com - Perancis adalah satu-satunya negara yang masih mencari hilangnya Malaysia Airlines MH370. Peneliti Perancis yang telah mempelajari data penerbangan Boeing tersebut menemukan beberapa rincian mencurigakan baru.
Ghyslain Wattrelos, seorang insinyur Perancis yang kehilangan istri dan dua anak remaja dalam tragedi MH370, mengklaim pesawat itu membawa beberapa muatan misterius. Dia mengatakan kepada surat kabar Le Parisien, mengutip para penyelidik Perancis, ada beberapa daftar penumpang yang saling bertentangan, misalnya mengenai penempatan penumpang.
Juga muncul bahwa muatan misterius 89 Kg yang telah ditambahkan ke daftar penerbangan setelah lepas landas, bersama dengan kontainer yang kelebihan muatan. “Pakar itu tidak menarik kesimpulan. Mungkin ketidakmampuan atau manipulasi ", katanya seperti dikutip." Segala sesuatu mungkin terjadi. Ini akan menjadi bagian dari pertanyaan untuk Malaysia," kata dia, dikutip dari Sputnik, Jumat (19/7/2019).
Baca juga: Benarkah Tragedi Hilangnya MH370 Bisa Terjadi pada Pesawat Lain?
Pihak berwenang Malaysia telah gagal membuktikan mengapa pesawat yang mengangkut 239 jiwa itu, dan disebutkan membuat jalan memutar dari Kuala Lumpur ke Beijing hingga menghilang dari radar.
Pencarian bawah laut di Samudra Hindia selatan juga tidak menemukan jejak Boeing. Namun, beberapa potongan puing, yang kemungkinan milik pesawat, telah ditemukan di Afrika Selatan, Madagaskar, dan Mauritius.
Ada berbagai teori yang seringkali bertentangan tentang penyebab tragedi itu. Salah satunya menyarankan bahwa Boeing bisa dibajak, baik oleh pilot, penumpang, atau penumpang gelap. Penemuan beban 89 kilogram dapat memperkuat hipotesis yang terakhir.
"Saya pikir sangat mungkin terjadi pembajakan - dan lagi, ada empat opsi untuk pembajakan," kata Pakar Penerbangan Tim Termini mengatakan kepada program Penerbangan Channel 5 pada bulan lalu.
"Salah satunya adalah pembajakan pesawat melalui anggota kru. Yang kedua adalah pembajakan yang berasal dari penumpang. Opsi ketiga, yang merupakan opsi yang tidak biasa, akan menjadi penumpang gelap. Dan tentu saja opsi keempat adalah pengambilalihan listrik pesawat dari stasiun berbasis darat," paparnya.
Baca juga: Kontroversi Pilot MH370: Bunuh Diri hingga Sengaja Jatuhkan Pesawat
Philip Baum, editor jurnal akademik Aviation Security International dan profesor keamanan penerbangan, juga memilki pendapat sendiri.
"Saya pikir penumpang gelap adalah kemungkinan yang kuat, terutama karena tidak ada pejabat yang tampaknya ingin mempertimbangkan kemungkinan itu", katanya kepada The Independent pada tahun 2018.
Dia mengatakan bahwa satu atau lebih orang bisa saja naik ke pesawat saat mendarat di bandara dan bersembunyi di elektronik di bawah lantai dan teluk rekayasa di belakang geladak penerbangan.
- Penulis :
- Widji Ananta