
Pantau – Afghanistan menyambut baik kembalinya operasi misi diplomatik Arab Saudi di Kabul, menyebutnya sebagai peluang untuk memperkuat hubungan dan kerja sama antara kedua negara.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Afghanistan, Zia Ahmad, menyatakan optimisme terkait kemungkinan mempererat hubungan melalui kembalinya aktivitas diplomatik ini.
Sementara itu, Kemlu Arab Saudi mengumumkan misi diplomatiknya kembali beroperasi di Kabul mulai Minggu (22/12/2024).
"Keputusan ini diambil untuk memberikan layanan penuh kepada rakyat Afghanistan, yang merupakan perhatian utama Kerajaan Arab Saudi," demikian pernyataan tersebut, mengutip Anadolu, Senin (23/12/2024).
Seperti diketahui, Arab Saudi menarik diplomatnya setelah pasukan Amerika Serikat (AS) mundur dan Taliban kembali berkuasa di Kabul pada Agustus 2021.
Namun, pada November 2021, Saudi kembali membuka layanan konsuler di Afghanistan, di mana Pusat Bantuan Kemanusiaan Saudi (KS Relief) memberikan bantuan.
Pemerintahan Taliban sementara saat ini belum diakui oleh negara manapun. Arab Saudi, bersama Pakistan dan Uni Emirat Arab, adalah tiga negara yang mengakui pemerintahan Taliban pertama yang berkuasa pada 1996 sebelum digulingkan oleh invasi AS pada 2001.
Baca juga:
- Penulis :
- Khalied Malvino