billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

UNICEF Desak Dunia untuk Bertindak, Bayi-Bayi Gaza di Ambang Krisis Kemanusiaan

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

UNICEF Desak Dunia untuk Bertindak, Bayi-Bayi Gaza di Ambang Krisis Kemanusiaan
Foto: Ilustrasi Situasi di Gaza (dok. istimewa)

Pantau - UNICEF kembali menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza untuk menyelamatkan nyawa bayi dan anak-anak yang menghadapi ancaman kedinginan, kelaparan, dan penyakit akibat situasi konflik yang berkepanjangan. Dalam pernyataan terbarunya, UNICEF menyoroti meningkatnya jumlah bayi yang meninggal karena cuaca ekstrem, kurangnya tempat berlindung yang layak, dan minimnya akses kebutuhan pokok.

Kematian Tragis Bayi-Bayi Gaza
Dalam beberapa hari terakhir, tujuh bayi di Jalur Gaza dilaporkan meninggal dunia akibat kedinginan. UNICEF, melalui platform media sosial X pada Selasa (31/12), menyatakan telah mengirimkan bantuan berupa pakaian musim dingin dan selimut. Namun, kebutuhan warga yang mengungsi jauh melampaui bantuan yang tersedia.

Baca Juga:
UNICEF Targetkan Rp157 T untuk Bantuan Anak 2025
 

Kondisi para pengungsi semakin memburuk akibat banjir yang melanda beberapa wilayah, termasuk Kota Deir al Balah, al-Mawasi, dan Khan Younis. Banjir ini merendam puluhan tenda pengungsi, memperparah kesengsaraan mereka yang sudah menghadapi krisis kemanusiaan berkepanjangan.

Krisis Anak-Anak di Zona Konflik
Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell, menyatakan bahwa 2024 menjadi salah satu tahun terburuk bagi anak-anak yang tinggal di zona konflik. Sekitar 473 juta anak di seluruh dunia, termasuk di Gaza, hidup di tengah peperangan, setara dengan satu dari enam anak secara global.

"Konflik berkepanjangan ini telah menciptakan situasi yang mengancam nyawa dan masa depan anak-anak. Kita menyaksikan dampak tak terbayangkan dari kekerasan ini terhadap kehidupan generasi mendatang,” ujar Catherine Russell.

Angka Tragis Korban Anak di Gaza
Selama 15 bulan terakhir, konflik di Gaza telah merenggut nyawa lebih dari 17.000 anak, menurut sejumlah laporan media. UNICEF juga melaporkan bahwa mayoritas perempuan dan anak-anak di Gaza tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan pokok.

Berdasarkan data yang dilansir Al Jazeera, 96 persen anak-anak di Gaza hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka tidak hanya kekurangan makanan, tetapi juga pakaian untuk menghadapi musim dingin yang ekstrem, sehingga rentan terhadap penyakit.

Seruan untuk Tindakan Global
UNICEF mendesak dunia untuk segera bertindak, menyerukan gencatan senjata, dan memastikan distribusi bantuan kemanusiaan yang memadai ke Gaza.

"Anak-anak adalah korban terbesar dari konflik ini. Kita tidak bisa terus membiarkan mereka menderita tanpa harapan,” tegas Catherine Russell.

Krisis ini menjadi pengingat mendesak bagi komunitas internasional untuk menghentikan konflik dan menyelamatkan kehidupan mereka yang paling rentan.

Penulis :
Ahmad Ryansyah