Pantau.com - Kementerian Luar Negeri Meksiko mengirim sebuah surat ke Amerika Serikat yang berisi permintaan Washington untuk menyelidiki penggunaan gas air mata di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko.
Sekelompok migran yang terdiri dari 500 orang berusaha memasuki wilayah Amerika Serikat di perbatasan AS-Meksiko, dekat dengan kota Tijuana, yang berniat untuk mencari suaka. Beberapa migran dilaporkan melemparkan proyektil ke petugas keamanan yang menjaga perbatasan dan dibalas dengan semprotan gas air mata dan peluru karet, menurut US Costum and Border Protection (CBP).
Kementerian Luar Negeri mengirim surat diplomatik ke Kedutaan Besar Amerika Serikat atas insiden yang terjadi pada Minggu (25 November 2018) di Tijuana, zona perbatasan San Diego. Pemerintah Meksiko juga meminta Amerika Serikat untuk menyelidiki penggunaan non-lethal senjata oleh penjaga perbatasan Amerika Serikat.
Baca juga: Trump Beri Izin Militer Musnahkan Imigran Jika Bikin Gaduh di Perbatasan AS-Meksiko
Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Meksiko, lebih dari 8.200 pendatang dari Amerika Tengah telah tiba di Meksiko dan sekitar 7.400 orang tinggal di Kota Tijuana dan Mexicali di perbatasan Amerika Serikat. Pemerintah Meksiko telah membantu sekitar 2.000 migran yang telah setuju untuk kembali ke negara asal mereka, seperti dilansir Sputnik, Selasa (27/11/2018).
Sebelumnya, pada Jumat (23 November 2018), Presiden AS Donald Trump memberikan peringatan keras dan memberikan izin kepada angkatan militer untuk menggunakan senjata mematikan jika perbatasan Meksiko bergejolak. Sekitar 5.800 tentara yang bertugas telah dikirim ke perbatasan AS-Meksiko untuk memperkuat pertahanan menjelang kedatangan kafilah migran yang berasal dari Honduras.
Baca juga: Unjuk Rasa Warga Meksiko Tolak Kedatangan 3.000 Migran Pecah di Perbatasan AS
- Penulis :
- Noor Pratiwi
