
Pantau.com - Salah satu rombongan besar kafilah migran telah mencapai perbatasan Amerika Serikat yang tidak mampu menangani rombongan tersebut, kata Walikota Meksiko Juan Manuel Gastelum.
Ia memperkirakan rombongan tersebut akan berada di perbatasan hingga enam bulan kedepan untuk mengkliam suaka. Hampir 3.000 migran dari Amerika Tengah yang berpergian melalui Meksiko dalam upaya mencari suaka di Amerika Serikat membanjiri kota perbatasan Meksiko, yakni Tijuana. Ratusan penduduk setempat turun ke jalan untuk memprotes kedatangan kafilah tersebut.
Para migran telah berkumpul di depan patung penguasa Aztec Cuauhtemoc, yang berjarak 1,6 kilometer dari perbatasan Amerika Serikat. Para demonstran melambaikan bendera Meksiko dan menyerukan para migran untuk keluar dari Tijuana.
Baca juga: Meksiko Berikan Tawaran Unik pada Imigran Caravan yang Ingin Menuju AS
Salah satu pengunjuk rasa yang bernama Juana Rodriguez mengatakan, pemerintah perlu melakukan pemeriksaan latar belakang untu para pencari suaka tersebut. Hal itu itu diyakini untuk mencegah mereka yang memiliki catatan kriminal.
"Biarkan pemerintah mereka yang mengurus mereka," ucap Paloma, salah satu wanita yang ikut unjuk rasa, seperti dikutip Sputnik, Senin (19/11/2018).
Baca juga: Trump Perintahkan Militer Tembak Mati Migran Jika Berani Serang Perbatasan
Gastelum juga menyatakan bahwa 2.750 migran telah tiba di kotanya, tetapi pemerintah federal Meksiko memperkirakan jumlah tersebut bisa mencapai 10.000 migran.
Dalam antisipasi para migran yang datang, sebagian besar dari El Savador, Honduras, dan Guatemala. Para migran tersebut telah mencapai perbatasan Amerika Serikat.
Pemerintah Trump telah mengerahkan 5.800 tentara ke perbatasan Meksiko-AS untuk mencegah gelombang besar imigran. Trump juga berulang kali menekankan bahwa para migran termasuk anggota geng, dapat menimbulkan ancaman keamanan bagi Amerika Serikat.
- Penulis :
- Noor Pratiwi