
Pantau - Pemandangan mengerikan terjadi setelah insiden desak-desakan maut di festival keagamaan terbesar di dunia, Maha Kumbh Mela, di India Utara. Tubuh, pakaian, dan tas berserakan di tanah pada salah satu hari paling suci bagi umat Hindu.
Baca juga: Tragedi Tirupati: Tiket Gratis Berujung Nyawa Melayang
Tragedi pilu ini terjadi saat jutaan peziarah berkumpul untuk ritual mandi suci di pertemuan tiga sungai suci.
Saksi mata menggambarkan bagaimana orang banyak berdesakan untuk melakukan ritual mandi sebelum fajar di pertemuan tiga sungai suci – Gangga, Yamuna, dan Saraswati yang mistis dan tak terlihat – di Prayagraj.
Umat Hindu percaya ritual ini menghapus dosa dan membebaskan mereka dari siklus kehidupan dan kematian.
Seorang pejabat yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, sedikitnya tujuh orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam insiden desak-desakan yang terjadi pada Rabu (29/1/2025) dini hari waktu setempat.
Namun, hingga lebih dari 12 jam setelah kejadian, belum ada konfirmasi resmi mengenai jumlah korban tewas atau luka dari pemerintah setempat.
“Kami melihat orang-orang jatuh, saling tindih, dan berdesakan untuk mencari tempat aman. Saat kami melangkah maju, kami melihat pakaian, tubuh orang, tas mereka, pakaian, dan barang-barang lainnya berserakan di mana-mana,” ujar Shweta Tripathi, seorang warga Sant Kabir Nagar di Uttar Pradesh, kepada Reuters.
“Semuanya terjadi begitu cepat sehingga saya tidak bisa memprosesnya dan mulai menangis. Untungnya, tidak ada seorang pun dari kelompok saya yang terluka, dan kami semua aman,” lanjutnya.
Tripathi juga mengaku melihat seorang anak dan kerabatnya menangis di samping jenazah orang yang mereka cintai. "Saya rasa saya tidak akan pernah datang lagi," ujarnya lirih.
Baca juga: 15 Korban Tewas dalam Kerumunan di Festival Maha Kumbh Mela India
Maha Kumbh Mela adalah perkumpulan umat manusia terbesar di dunia, menarik sekitar 400 juta orang selama enam pekan.
Sebagai perbandingan, ibadah Haji di Arab Saudi menarik 1,8 juta orang pada tahun 2024. Hingga Selasa (28/1/2025), hampir 200 juta orang telah menghadiri festival 2025 sejak dimulai dua pekan lalu.
Visual menunjukkan para peserta yang berduka mencari barang-barang mereka di antara tumpukan tas, pakaian, dan botol air yang berserakan. Beberapa orang terlihat berjalan dengan wadah berisi air suci dari sungai.
Abhishek Kumar, yang juga hadir di Mela bersama beberapa kerabatnya, menyaksikan orang-orang jatuh lantaran kerumunan yang berdesakan untuk mandi.
“Beberapa orang kembali setelah mandi dan yang lain bergegas menuju sungai. Sama sekali tak ada koordinasi antara kedua kelompok orang itu,” katanya kepada saluran berita ABP.
“Beberapa wanita di kelompok kami sudah tua, dan mereka tersandung dan jatuh. Orang-orang berjalan di atas mereka karena terburu-buru untuk keluar,” imbuhnya.
Kumar menyebut, dia dan yang lainnya membutuhkan lebih dari 1 jam untuk sampai ke rumah sakit darurat di dekat lokasi festival karena kerumunan yang melonjak.
“Dari apa yang bisa kami lihat, wanita yang kami bawa ke sini tidak bernapas, tetapi kami tidak tahu pasti. Kami hanya mengangkat mereka di pundak kami dan berlari," tandasnya.
Sumber: REUTERS
- Penulis :
- Khalied Malvino