
Pantau - Kanselir Jerman, Olaf Scholz, pada Senin (10/2/2025), mengecam keras rencana mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait Gaza, menyebutnya sebagai "sebuah skandal".
Baca juga: Tolak Ide "Gila" Trump, China: Gaza Bukan Alat Politik!
Trump sebelumnya menuai kecaman global setelah pada Selasa (4/2/2025) mengusulkan agar Washington mengambil alih Gaza, mengusir penduduknya, dan mengubah wilayah tersebut menjadi "Riviera Timur Tengah".
Dalam debat TV sebelum Pemilu, Scholz menegaskan rencana tersebut melanggar hukum internasional. Rival politiknya, Friedrich Merz, setuju dengan penilaian Scholz.
"Pemindahan paksa penduduk tidak dapat diterima," ungkapnya.
"Saya sepakat dengan pandangan ini," sambung Merz.
Baca juga: Pesan Menohok Warga Palestina Buntut Ide "Gila" Trump Ambil Alih Gaza
Namun, Merz menambahkan pernyataan Trump masih sebatas retorika dan bagian dari serangkaian proposal dari pemerintahan AS.
"Kita harus melihat mana yang benar-benar serius dan bagaimana rencana ini akan diterapkan," tuturnya.
Konflik di Gaza bermula pada 7 Oktober 2023, ketika serangan Hamas memicu serangan balasan besar-besaran dari Israel.
Serangan militer Israel memicu kehancuran besar di wilayah pesisir tersebut. Namun, sejak Januari 2025, gencatan senjata telah berlaku, memungkinkan pembebasan sandera yang ditahan Hamas.
Sumber: AFP
- Penulis :
- Khalied Malvino