Pantau - Sebanyak 59 persen warga Korea Selatan mendukung pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol setelah deklarasi darurat militer singkatnya, menurut survei Gallup yang dirilis Jumat (28/2/2025).
Baca juga:
DPR Korea Selatan Dorong Penyelidikan Khusus Skandal Presiden Yoon
Kini, Mahkamah Konstitusi (MK) Korea Selatan sedang menentukan apakah Yoon akan dicopot atau tetap menjabat.
Survei terhadap seribu orang dewasa menunjukkan dukungan terhadap pemakzulan Yoon turun 1 poin persentase ketimbang pekan lalu, sementara 35 persen responden menolak pemakzulan.
Dari sisi politik, 97 persen pendukung Partai Demokrat menyatakan setuju dengan pemakzulan, sedangkan 84 persen pendukung Partai Kekuatan Rakyat menolaknya.
Baca juga:
Kampus Elite Jadi Arena Demo Pro-Kontra Pemakzulan Korsel
"Di usia 20-an hingga 50-an, 60 hingga 70 persen mendukung pemakzulan, sementara usia 60-an terbagi rata," ujar pihak Gallup.
"Namun, mayoritas warga berusia 70 tahun ke atas, sekitar 58 persen, menolak pemakzulan," imbuhnya.
MK Korea Selatan diprediksi bakal mengumumkan keputusan pada pertengahan Maret 2025. Jika pemakzulan disahkan, Pilpres mesti digelar dalam 60 hari.
Sebaliknya, jika Yoon dikembalikan ke jabatannya, ia akan tetap memimpin hingga Mei 2027. Survei ini memiliki margin of error sebesar 3,1 poin persentase dengan tingkat kepercayaan 95 persen. YONHAP NEWS
- Penulis :
- Khalied Malvino
