
Pantau - Gelombang demonstrasi pro dan kontra pemakzulan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol telah meluas ke sejumlah perguruan tinggi elite, memicu kekhawatiran akan keamanan kampus dan perpecahan di kalangan mahasiswa.
Baca juga:
Aksi Unjuk Rasa di Korea Selatan Memanas Jelang Sidang Akhir Pemakzulan Presiden Yoon
Demonstrasi terbaru terjadi di Korea University pada Jumat (21/2/2025), menyusul aksi serupa di Seoul National University dan Yonsei University. Ketiga universitas ini dikenal sebagai institusi pendidikan paling bergengsi di Korea Selatan.
Situasi memanas saat demonstrasi diikuti bukan hanya mahasiswa, namun juga pihak eksternal seperti YouTuber, organisasi politik, dan kelompok sayap kanan. Bentrokan fisik dan verbal antara pendukung dan penentang pemakzulan mengharuskan ambulans harus dikerahkan ke lokasi.
Menurut estimasi tidak resmi kepolisian, aksi pro-pemakzulan diikuti sekitar 165 orang, namun hanya 20 di antaranya mahasiswa. Lebih dari 130 peserta berasal dari kelompok eksternal dan 15 YouTuber. Sementara itu, demonstrasi anti-pemakzulan dihadiri 340 orang, dengan hanya 20 mahasiswa, sedangkan 320 lainnya adalah YouTuber dan pendukung Presiden Yoon.
Baca juga:
Polisi Dakwa Presiden Yoon atas Upaya Obstrucion of Justice
"Secara tradisional, polisi menghormati otonomi universitas dan menahan diri untuk tidak campur tangan dalam urusan kampus. Namun, melihat situasi saat ini, kami siap meminta kerja sama polisi untuk menjamin keamanan," ungkap pejabat Seoul National University kepada media lokal.
Kampus-kampus lain seperti Hanyang University, Ewha Womans University, Sogang University, Konkuk University, dan Hankuk University of Foreign Studies juga sedang memantau kemungkinan terjadinya demonstrasi serupa di wilayah mereka.
Menjelang semester semi, mahasiswa menuntut langkah-langkah lebih ketat untuk mencegah interferensi pihak luar dalam demonstrasi kampus. Civitas akademika kini menghadapi dilema antara melindungi kebebasan berekspresi dan menjaga keamanan kampus seiring meningkatnya gejolak politik. THE KOREA HERALD/ASIA NEWS NETWORK
- Penulis :
- Khalied Malvino