Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Sekolah Rakyat Dibuka, Siswa Wajib Tamat Tanpa Putus

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Sekolah Rakyat Dibuka, Siswa Wajib Tamat Tanpa Putus
Foto: Menteri Sosial Saifullah Yusuf melakukan tanya jawab dengan media usai kegiatan Buka Bersama Menteri Sosial dan Wakil Menteri Sosial di Gedung Aneka Bhakti Kemensos, Jakarta pada Jumat (14/3/2025). (ANTARA/Hana Kinarina)

Pantau - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menegaskan siswa yang diterima di Sekolah Rakyat wajib menyelesaikan pendidikan mereka tanpa putus di tengah jalan.

BACA JUGA: Mensos Gus Ipul dan Kepala Daerah Jateng Matangkan Rencana Sekolah Rakyat

Untuk memastikan komitmen tersebut, orang tua atau wali murid harus menandatangani perjanjian yang mengikat agar anak mereka mengikuti seluruh proses pembelajaran hingga lulus.

"Salah satu syaratnya, orang tua harus membuat perjanjian. Anak yang lolos seleksi tidak boleh putus sekolah dan wajib menyelesaikan pendidikannya. Kita juga akan mendampingi orang tua agar mereka mendukung penuh pendidikan anaknya," ujar Mensos Saifullah Yusuf saat menghadiri acara Buka Bersama Menteri Sosial dan Wakil Menteri Sosial di Gedung Aneka Bhakti Kemensos, Jakarta, Jumat (15/3/2025).

Perjanjian ini bertujuan mengantisipasi risiko siswa putus sekolah, terutama akibat tekanan ekonomi keluarga yang kerap memaksa anak untuk bekerja.

Meski Sekolah Rakyat berbasis asrama (boarding school), orang tua tetap diperbolehkan menjenguk anak mereka kapan saja, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

Dalam rekrutmen siswa, pemerintah akan memprioritaskan anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang tinggal di sekitar lokasi Sekolah Rakyat.

BACA JUGA: Menanti Sekolah Rakyat, Penyambung Mimpi Wong Cilik

Seleksi akan dilakukan bertahap, dimulai dengan verifikasi status ekonomi, lalu tes akademik. Program Sekolah Rakyat ini diumumkan Mensos Saifullah Yusuf pada Selasa (11/3/2025).

Sekolah ini akan menyediakan pendidikan gratis berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin, terutama mereka yang masuk kategori desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Sekolah Rakyat akan membuka jenjang SD, SMP, hingga SMA dengan standar pendidikan nasional. Selain mata pelajaran formal, kurikulum juga menitikberatkan pada pendidikan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, serta keterampilan praktis.

Proses rekrutmen siswa dan guru ditargetkan dimulai pada akhir Maret atau awal April 2025, setelah mendapat persetujuan Presiden Prabowo.

Mensos berharap Sekolah Rakyat menjadi model pendidikan inklusif yang mampu memutus rantai kemiskinan dan mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Penulis :
Khalied Malvino