Pantau - Tim peneliti dari Universitas Pertanian Huazhong di Wuhan, China, berhasil mengidentifikasi gen baru bernama QT12 yang mampu meningkatkan ketahanan padi terhadap suhu panas ekstrem, sekaligus menjaga kualitas dan hasil panen secara signifikan.
Penemuan ini ditujukan untuk mengatasi ancaman perubahan iklim terhadap produksi beras, khususnya di wilayah Cekungan Sungai Yangtze yang menyumbang sekitar dua pertiga dari total produksi padi China.
Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal ilmiah Cell pada Rabu, 30 April 2025.
Dalam kondisi suhu tinggi, gen QT12 berinteraksi dengan kompleks protein NF-Y yang berfungsi layaknya sistem firewall alami di dalam biji padi, melindungi bulir dari kerusakan akibat panas dan menjaga sintesis pati serta protein tetap stabil.
Uji Lapangan Tunjukkan Lonjakan Hasil Panen di Tengah Suhu Tinggi
Li Yibo, penulis korespondensi dari penelitian ini, mengungkap bahwa mereka telah melakukan uji coba lapangan berskala besar selama gelombang panas tahun lalu di wilayah Sungai Yangtze.
Hasilnya, penyisipan gen QT12 ke dalam varietas padi hibrida “Huazhan” mampu meningkatkan hasil panen secara drastis:
- 49,1 persen di kota Wuhan
- 77,9 persen di kota Hangzhou
- 31,2 persen di kota Changsha
Selain peningkatan kuantitas, kualitas bulir padi juga menunjukkan perbaikan.
Penemuan ini membuka wawasan baru dalam pemahaman mekanisme molekuler untuk mengembangkan varietas padi yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim, terutama suhu tinggi.
Tim peneliti kini tengah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan dalam negeri untuk mempercepat penerapan teknologi pemuliaan genetik ini secara luas di sektor pertanian China.
- Penulis :
- Gian Barani
